Jakarta, VIVA – Gaya pemerintahan Prabowo Subianto dinilai ada perbaikan dalam menjalankan komunikasi publik yang dilakukan Istana Negara. Isu yang menyedot perhatian publik belakangan bisa direspons lebih baik.
Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga mengatakan demikian karena terlihat dari penanganan insiden pemadaman listrik di Bali pada Jumat, 2 Mei 2025. Istana negara melalui pernyataan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang juga selaku juru bicara Presiden bisa beri pernyataan yang tepat.
Suko menilai perubahan komunikasi publik Istana sebagai langkah maju. Sebab, insiden pemadaman listrik jelang Hari Raya Kuningan menimbulkan keresahan luas.
Namun, ia menyebut pemerintahan Prabowo seperti bergerak cepat dengan Prasetyo Hadi yang menyampaikan informasi. Tak hanya lewat rilis, tetapi juga video percakapan langsung dengan Dirut PLN.
“Langkah ini memberikan kesan bahwa negara hadir dan tanggap. Publik tidak dibiarkan menebak-nebak; mereka diberi informasi langsung dari pusat kekuasaan, dengan gaya komunikasi yang jelas dan tidak bertele-tele,” kata Suko dikutip pada Minggu, 4 Mei 2025.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Menurut dia, respons cepat dan visual ini memperlihatkan kehadiran negara di tengah krisis. Kata Suko, publik tak seperti dibiarkan berspekulasi, melainkan diberi penjelasan langsung dari pusat kekuasaan.
“Ini menandai arah baru komunikasi Istana. Bukan sekadar klarifikasi, tapi juga bentuk penghormatan terhadap hak publik atas informasi," tutur Suko.
Lebih lanjut, dia menuturkan, dalam era keterbukaan informasi, publik tak bisa lagi dilayani dengan gaya komunikasi lama yang berjarak dan teknokratis. Suko menyebut kejelasan teknis yang didukung komunikasi publik yang terkoordinasi memperlihatkan pemerintah tidak hanya bekerja.
Namun, kata dia, upaya itu mampu menjelaskan bahwa komunikasi pemerintah bisa secara langsung dan rasional kepada masyarakat.
"Di era digital kita butuh komunikasi publik yang transparan, cepat, dan terkoordinasi. Masyarakat membutuhkan kehadiran negara yang tidak hanya responsif, tetapi juga komunikatif dan terbuka," tutur Suko.
Selain Mensesneg, Suko juga menyinggung peran Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo. Ia mengatakan demikian karena terlihat dari diselenggarakannya sesi wawancara on the record Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah jurnalis senior secara spontan di Hambalang beberapa waktu lalu.
“Dengan ini respons antar-lembaga dalam hal komunikasi terasa lebih terarah dan tidak saling lempar tanggung jawab. Pemerintah tampil sebagai satu suara, menjelaskan fakta-fakta secara utuh dan bertanggung jawab,” ujar Suko.
Kemudian, ia menuturkan agar pola komunikasi publik seperti ini seharusnya tidak hanya muncul saat krisis. Ia bilang gaya komunikasi itu mesti jadi standar baru pemerintah.
"Pemerintah yang baik tidak hanya mampu bekerja dengan efisien. Tetapi, juga menjelaskan apa yang dikerjakan dan mengapa—dengan cara yang jujur, manusiawi, dan tanpa jargon," tutur Suko.
Halaman Selanjutnya
Namun, kata dia, upaya itu mampu menjelaskan bahwa komunikasi pemerintah bisa secara langsung dan rasional kepada masyarakat.