Senin, 3 Februari 2025 - 20:10 WIB
VIVA – Di luar dugaan, Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) merekerut sejumlah orang yang mengidap gangguan jiwa. Fakta ini terkuak setelah seorang prajurit di kantor perekrutan militer, membeberkannya kepada publik.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari Russia Today, Vladimir, tentara Ukraina yang berdinas di kantor pelayanan perekrutan, banyak orang yang menderita skizofrenia.
Vladimir menjelaskan, para penderita skizofrenia dimobilisasi ke garis depan pertempuran setelah sengaja diloloskan oleh militer Ukraina.
Bahkan, dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Slidstvo orang-orang yang didiagnosis menderita skizofrenia paranoid dan cacat permanen dikirim ke militer tanpa banyak pertimbangan.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)
Photo :
- AP/Iryna Rubakova
Lebih lanjut Vladimir menyebut bahwa para penderita skizofrenia langsung dikirim ke pelatihan militer dan pertempuran, setelah dinyatakan lulus pemeriksaan medis.
Tak hanya itu, banyak juga para calon wajib militer yang tidak memiliki dokumen. Bahkan, Vladimir juga mengatakan ada sejumlah anggota wajib militer yang sudah berada dalam daftar pencarian orang.
“(Tes medis wajib militer yang mengidap skizofrenia memiliki) cara yang sangat sederhana. Pemeriksaan itu hanya formalitas,” ucap Vladmir.
“Mereka yang didiagnosis skizofrenia paranoid dapat menderita delusi dan halusinasi serta kesulitan mengendalikan impuls dan penilaian, yang dapat menyebabkan mereka menembak warga sipil atau sesama prajurit,” katanya.
VIVA Militer: Tentara Ukraina terluka
Menurut Vladimir, penderita skizofrenia sangat rentan terhadap situasi yang penuh tekanan. Hal itu bisa mengakibatkan peningkatan kemungkinan bunuh diri.
“Hasil pemeriksaan medis dapat diketahui hanya dalam waktu setengah hari. Dan, calon rekrutan dapat diperintahkan untuk melapor bertugas pada malam yang sama,” menurut Vladimir.
Halaman Selanjutnya
“(Tes medis wajib militer yang mengidap skizofrenia memiliki) cara yang sangat sederhana. Pemeriksaan itu hanya formalitas,” ucap Vladmir.