Jakarta, VIVA – Mantan Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi kembali mencuri perhatian publik lewat unggahannya di media sosial.
Hasan membagikan foto saat menaiki Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh, di tengah polemik soal beban utang yang disebut menekan neraca keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Dalam unggahan tersebut, Hasan menyampaikan rasa syukurnya atas keberadaan moda transportasi cepat tersebut.
“Saya sih bersyukur banget ada kereta ini. Bisa berangkat mepet-mepet dan tetap dijamin sampai di Bandung tepat waktu sebelum acara dimulai,” tulis Hasan, dikutip Selasa, 28 Oktober 2025.
Namun, di bagian akhir, ia menambahkan kalimat yang terkesan menyindir pihak-pihak yang masih memperdebatkan keberadaan proyek tersebut.
“Anda gimana? Bagian yang bersyukur atau bagian yang kumur-kumur?”tandasnya.
Unggahan itu sontak menjadi sorotan karena muncul di tengah perdebatan panjang soal kondisi finansial proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung.
Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025, mengungkapkan ada dugaan tindak pidana korupsi dalam bentuk penggelembungan anggaran atau markup di proyek Whoosh.
"Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat," katanya.
"Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini,” sambung Mahfud.
Ketua KPK Bicara soal Pemanggilan Saksi Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh
KPK mengumumkan dugaan korupsi terkait Whoosh sudah naik ke tahap penyelidikan sejak awal 2025.
VIVA.co.id
28 Oktober 2025

4 weeks ago
9









