Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 4,79 persen atau 286 poin ke level 6.254,02 di akhir perdagangan Kamis, 10 April 2025. Seluruh sektor saham dan sederet emiten mencatat kenaikan signifikan.
Pergerakan IHSG berada dalam rentang area 6.188-6.310. Nilai transaksi mencapai Rp 15,40 triliun dengan frekuensi sebanyak 1.189.818 kali.
Seluruh sektor saham terpantau menghijau yang dipimpin kenaikan sektor material dasar sebesar 7,03 persen. Sektor konsumer primer melambung 6,11 persen dan sektor energi meningkat 5,11 persen.
Phintraco Sekuritas melihat, pasar merespons positif keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari ke depan. Saat ini, fokus utama pelaku pasar tertuju pada rilis data inflasi dari sisi produsen untuk bulan Maret 2025 yang diperkirakan mengalami kenaikan tipis menjadi 3,3 persen secara year on year (yoy) dari bulan sebelumnya di level 3,2 persen.
Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Photo :
- VIVAnews/M Ali Wafa
"Ke depan, pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh dinamika kebijakan ekonomi global terutama yang berasal dari Amerika Serikat," lanjut Phintraco Sekuritas dalam risetnya, dikutip pada Kamis, 10 April 2025.
Sementara itu, CGS Sekuritas Indonesia mengulas pergerakan sederet emiten saham yang berhasil menorehkan kenaikan pada akhir sesi perdagangan hari ini di antaranya:
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Saham ANTM meroket 10,51 persen atau 155 poin dan ditutup di level 1.630. Kinclongnya saham ANTM ditopang laporan kinerja solid sepanjang tahun 2024.
Perseroan mencetak laba bersih mencapai Rp 3,65 triliun atau naik 18,5 persen secara yoy. Selain itu, pasar melihat potensi berlanjutnya kenaikan harga komoditas emas seiring eskalasi perang dagang antara AS dengan China yang menimbulkan ketidakpastian global.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Saham MEDC menguat 8,56 persen atau 80 poin ke area 1.015. Rebound harga komoditas minyak mentah sebesar 4,65 persen menjadi katalis penggerak saham MEDC. Lonjakan ini terjadi pasca terkoreksi dalam imbas dari pengumuman penundaan tarif impor oleh Presiden Trump.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Tren kenaikan juga melanda saham bank pelat merah, BBNI ditutup menguat 5,45 persen atau 220 poin sampai tembus area 4.260. Selama perdagangan berlangsung, saham BBNI sempat melesat 8,91 persen.
CGS Sekuritas menilai, lompatan pesat saham BBNI lantaran perseroan resmi membagikan dividen senilai Rp 13,9T atau Rp374 per saham setara 65 persen dividend payout ratio. Nilai tersebut mengindikasikan dividen yield sekitar 8,75 persen. Perseroan juga telah menyetujui rencana buyback saham mencapi Rp 1,5 triliun.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN
Photo :
- vivanews/Andry Daud
Saham PGAS melonjak 4,03 persen atau 60 poin menjadi 1.550. Katalis saham PGAS lantaran kinerja perseroan solid sepanjang periode 2024 serta berhasil mencetak laba bersih US$ 339 juta yang relatif inline dengan konsensus.
PT Astra International Tbk (ASII)
Saham ASII menyusul penguatan sebesar 1,95 persen atau 90 poin ke level 4.710. Lompatan harga dipicu optimisme pasar jelang rencana persetujuan pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Nilai dividen final yang diusulkan sebesar Rp 308 per saham.
Halaman Selanjutnya
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)