Jakarta, VIVA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, indeks literasi keuangan pada sektor perasuransian mengalami kenaikan pesat pada tahun 2025. Kenaikan indeks literasi ini sejalan dengan kegemaran masyarakat berbelanja online melalui marketplace.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan indeks literasi sektor perasuransian pada 2025 sebesar 45,45 persen, atau naik dari 2024 yang sebesar 36,90 persen. Sedangkan indeks inklusi 2025 28,50 persen, dari sebelumnya 12,21 persen.
"Kenapa literasi asuransi meningkat pesat, tahu nggak dari apa? Mereka belanja di marketplace itu ada asuransinya. Jadi mereka jadi tahu, kalau ditanya asuransi tahu gitu," ujar Friderica dalam konferensi pers Jumat, 2 Mei 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi
Photo :
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Adapun berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 indeks literasi perbankan tercatat sebesar 65,50 persen, dan indeks inklusi sebesar 70,65 persen.
Lalu indeks literasi pasar modal sebesar 17,78 persen, dan indeks inklusi tercatat sebesar 1,34 persen. Lembaga pembiayaan memiliki indeks literasi sebesar 46,66 persen dan indeks inklusi 12,38 persen.
Selanjutnya, dana pensiun indeks literasi 2025 sebesar 27,79 persen, dan indeks inklusi sebesar 5,37 persen. Pergadaian indeks literasi sebesar 54,74 persen dan indeks inklusi keuangan 8,23 persen.
Ilustrasi belanja online.
Kemudian lembaga keuangan mikro berdasarkan SNLIK indeks literasi sebesar 9,80 persen, dan indeks inklusi sebesar 1,20 persen. Fintech lending indeks inklusi 24,90 persen, dan indeks inklusi sebesar 4,40 persen.
Sebagai informasi, untuk indeks literasi keuangan nasional pada tahun 2025 berdasarkan hasil SNLIK 2025 sebesar 66,46 persen, dan indeks inklusi keuangan sebesar 80,51 persen.
Halaman Selanjutnya
Source : Livemint