Istana: Kalau Orang Selesai Kontrak Kerja dan di-PHK, Jangan Bilang Kena Efisiensi!

4 hours ago 1

Kamis, 13 Februari 2025 - 15:07 WIB

Jakarta, VIVA - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menanggapi rumor yang beredar tentang ancaman munculnya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kebijakan efisiensi

Hasan menegaskan hal itu terjadi karena bisa saja ada karyawan kontrak kerjanya habis, lalu tidak diperpanjang. Ia memastikan kebijakan efisiensi anggaran tidak akan membuat karyawan di PHK.

“Kalau orang selesai kontraknya, jangan bilang itu PHK karena efisiensi. Kalau orang selesai proyeknya dan kemudian tidak dilanjutkan, karena memang sudah selesai. Tanpa ada kebijakan efisiensi pun orang bisa selesai kontraknya. Kalau PHK karena efisiensi, dijamin itu tidak ada,” kata Hasan dalam keterangan resminya, Kamis, 13 Februari 2025.

Ilustrasi PHK

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto sangat detail memperhatikan hingga hal-hal terkecil dalam memutuskan suatu kebijakan. Termasuk, kata dia, kebijakan yang mendasari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD 2025.

“Istilahnya itu God is in the details, dari memperhatikan hal-hal kecil, dapat dihasilkan sesuatu yang besar. Presiden memeriksa secara detail satuan-satuan belanja dalam APBN, bahkan sambil bercanda bilang beliau memeriksanya sampai satuan sembilan. Jadi sangat detail dan kemudian ditemukan lemak-lemak belanja dalam APBN kita,” kata Hasan.

Ia menambahkan bahwa penyisiran yang dilakukan Presiden Prabowo mendapati cukup banyak belanja barang dan modal yang tidak substansial. Belanja-belanja itu, kalau ditiadakan sebenarnya tidak ada masalah.

Antara lain, pembelian ATK, kegiatan seremonial, kajian dan analisis, perjalanan
dinas, dan beberapa pengeluaran lainnya.

“Clear pesan Presiden, bahwa yang diefisienkan yang tidak punya impact yang besar terhadap masyarakat,” tegas Hasan.

Hasan menyebut perhatian Presiden Prabowo terhadap persoalan anggaran tak terlepas dari upaya untuk mewujudkan visi Asta Cita, yakni Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.

Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Photo :

  • Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden.

Salah satunya adalah misi keenam Asta Cita, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan. Berangkat dari hal-hal kecil, tambahnya, Presiden Prabowo berjuang untuk membuat negara menjadi lebih baik, masyarakat lebih produktif, dengan belanja negara yang bisa lebih punya manfaat bagi masyarakat. 

“Seperti yang sering diingatkan oleh Presiden, bahwa setiap rupiah uang rakyat harus dipakai, digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Antara lain, pembelian ATK, kegiatan seremonial, kajian dan analisis, perjalanandinas, dan beberapa pengeluaran lainnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |