Jangan Lengah, Pahami 5 Bahaya Sinar Ultraviolet bagi Kulit

1 day ago 3

Jakarta, VIVA –  Bahaya sinar ultraviolet (UV) bagi kulit tidak boleh diabaikan. Sebab hal yang tampak sepele ini bisa saja menyebabkan iritasi kulit, kulit terbakar, hingga terjadinya kanker kulit.

Sinar UV merupakan radiasi dari matahari yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Ultraviolet A (UVA), UVB, dan UVC. Di antara ketiganya, hanya sinar UVA dan UVB yang mencapai permukaan bumi.  Terkait hal ini, Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr Irwan Saputra Batubara, Sp.D.V.E menjelaskan bahwa sinar UV memang bermanfaat untuk membentuk vitamin D di dalam tubuh. Namun, paparan yang berlebihan justru bisa berdampak buruk pada kesehatan.

dr. Irwan Saputra Batubara, Sp.D.V.E

Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr Irwan Saputra Batubara, Sp.D.V.E

Paparan sinar UV umumnya paling kuat terjadi antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Khususnya di Indonesia, intensitas sinar UV tergolong tinggi hampir sepanjang tahun, sehingga risiko tubuh terpapar secara berlebih juga cukup besar. "Inilah alasan mengapa penting untuk memahami bahaya sinar UV bagi kulit dan bagaimana cara melindungi diri dari dampaknya," katanya.

5 Bahaya Sinar UV bagi Kulit

Menurut dr Irwan, paparan sinar UV dapat memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada kesehatan. Berikut ini adalah beberapa bahaya sinar UV bagi kulit jika terpapar secara berlebihan:

1. Kulit Terbakar
Paparan sinar UV, khususnya UVB secara berlebih akan merusak sel kulit. Kerusakan sel kulit ini kemudian mengaktifkan sistem pertahanan tubuh dengan meningkatkan aliran darah ke
lokasi yang terdampak. Reaksi sistem pertahanan tubuh ini akan menyebabkan kulit terlihat lebih merah, yang dikenal dengan ruam kulit karena terbakar sinar matahari (sunburn).

"Selain ruam kulit, paparan sinar UV secara berlebih dapat menyebabkan keluhan berupa gatal, nyeri, atau kulit terasa panas saat disentuh. Pada kasus yang parah, sunburn bahkan dapat membuat kulit menjadi melepuh atau mengelupas," terangnya.

2. Hiperpigmentasi
Kulit yang menjadi lebih gelap dari warna sekitarnya(hiperpigmentasi) dapat dipicu oleh paparan sinar UV. Sinar UV merangsang produksi melanin secara berlebihan, terutama jika
kulit sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan.

3. Penuaan Dini

Bahaya sinar UV bagi kulit yang berikutnya adalah mempercepat proses penuaan kulit. "Sinar ini merusak kolagen dan elastin, yaitu dua protein penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Akibatnya, muncul tanda penuaan dini, seperti garis maupun kerutan halus, keriput, serta kulit tampak kusam dan kendur meski usia masih relatif muda."

4. Penurunan Imunitas Kulit

Paparan sinar UV berlebih yang merusak sel kulit, juga membuat lapisan pelindung terluar tubuh ini terganggu. Akibatnya, fungsi pelindung alami kulit terhadap zat asing atau mikroorganisme juga dapat menurun, membuat kulit mudah teriritasi atau mengalami reaksi alergi. Dalam jangka panjang, kerusakan kulit ini dapat menyebabkan gangguan pada penyembuhan luka kulit.

5. Kanker Kulit
Paparan sinar UV secara terus-menerus dan tanpa perlindungan dapat merusak DNA sel-sel kulit. Jika kerusakan ini terus terjadi, maka berisiko memicu pertumbuhan sel abnormal yang
berujung pada kanker kulit. Jenis kanker kulit yang berisiko muncul akibat sinar UV antara lain karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma.

Tips Melindungi Kulit dari Paparan Sinar UV Berlebih

Paparan sinar matahari dan radiasi sinar ultraviolet memang tak bisa dihindari sepenuhnya, apalagi di negara tropis seperti Indonesia. Namun, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya sinar UV bagi kulit dan kesehatan secara umum.

Berikut beberapa langkah pencegahan bahaya sinar UV bagi kulit yang dapat Anda terapkan sehari-hari:
1. Gunakan tabir surya (sunscreen) dengan minimal kandungan SPF 30 setiap hari
2. Aplikasikan ulang (reapply) tabir surya setiap 2 jam sekali, atau setelah berkeringat maupun berenang
3. Gunakan pakaian berlengan panjang, celana panjang, topi lebar, dan kacamata hitam saat keluar rumah di siang hari
4. Hindari beraktivitas di luar ruangan saat intensitas radiasi sinar UV tinggi, atau di antara pukul 10 pagi hingga 4 sore
5. Perbanyak konsumsi buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak untuk memperkuat skin barrier

Jika Anda mengalami warna kulit yang tidak merata, kulit terasa perih, maupun mengalami perubahan yang mencurigakan setelah terpapar sinar UV secara berlebih, segera periksakan kondisi
Anda ke dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

dr Irwan juga mengatakan bahwa Sinar UVA dan UVB sangat berbahaya. "Ya, paparan sinar UVA dan UVB berlebih bisa berbahaya. Sinar UVA dapat mendorong proses penuaan kulit, sedangkan sinar UVB dapat menyebabkan kulit terbakar (sunburn)." 

Dalam jangka panjang, UVA dan UVB dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, penting untuk melindungi kulit saat beraktivitas di bawah sinar matahari.

Apakah Lampu UV Berbahaya untuk Kulit?

Lampu UV, terutama yang digunakan dalam proses perawatan kuku atau tanning, dapat berbahaya jika digunakan terlalu sering atau tanpa perlindungan UV. Paparan berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan kulit, penuaan dini, dan meningkatkan risiko kanker kulit.

Apakah Sinar UV Lebih Berpengaruh ke Kulit Wajah?

"Secara umum, sinar UV berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit seluruh area tubuh, tidak hanya kulit wajah. Namun, karena kulit wajah lebih sering terpapar sinar UV dibanding area kulit lain yang tertutup pakaian, makan tanda kerusakan kulit biasanya muncul paling sering pada area wajah, seperti kemerahan, iritasi, dan munculnya noda gelap (hiperpigmentasi).

Bahaya Sinar UV Sampai Jam Berapa?

Paparan sinar UV paling berbahaya antara pukul 10 pagi hingga 4 sore. Pada kurun waktu ini, radiasi UV sedang berada pada puncaknya, sehingga risiko terbakar dan kerusakan kulit lebih tinggi.

"Sebaiknya, hindari beraktivitas di luar ruangan selama waktu ini. Namun, jika harus berada di luar ruangan, Anda tetap dapat melindungi kulit dari sinar UV dengan menggunakan perlindungan sinar UV, seperti tabir surya, payung anti-UV, dan pakaian pelindung."

Apakah di Rumah Tetap Harus Pakai tabir surya (sunscreen)?

dr Irwan mengungkapkan, di rumah tetap harus memakai tabir surya (sunscreen). Beraktivitas di dalam ruangan, terutama
dekat dengan jendela, tetap memungkinkan masuknya sinar UV. Selain itu, aktivitas menggunakan gadget juga memancarkan blue light yang juga sama berbahayanya dengan sinar UV. 

"Oleh karena itu, tetap gunakan tabir surya saat berada di dalam rumah maupun beraktivitas di dalam ruangan."

Apakah Sinar UV Bisa Menembus Jendela?

Ya, sinar UV dapat menembus kaca jendela, terutama sinar UVA. Oleh sebab itu, Anda tetap membutuhkan perlindungan UV jika sering beraktivitas di dalam ruangan, khususnya di dekat
jendela.

Apa itu SPF dan Fungsinya?
SPF adalah singkatan dari Sun Protection Factor, yang merupakan angka yang menunjukkan seberapa kuat suatu produk tabir surya melindungi kulit dari radiasi sinar UV. Penggunaan produk
dengan SPF membantu mencegah kerusakan kulit seperti penuaan dini, bintik hitam, dan risiko kanker kulit.

Halaman Selanjutnya

"Selain ruam kulit, paparan sinar UV secara berlebih dapat menyebabkan keluhan berupa gatal, nyeri, atau kulit terasa panas saat disentuh. Pada kasus yang parah, sunburn bahkan dapat membuat kulit menjadi melepuh atau mengelupas," terangnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |