Kampung Padat Penduduk Disulap Jadi Pemukiman Ramah Tumbuhan, Asri dan Teduh Banget!

4 hours ago 2

Senin, 23 Juni 2025 - 23:59 WIB

Jakarta, VIVA – Pekarangan rumah warga di Kampung Anggur RT.009/RW04, Kelurahan Munjul, Jakarta Timur, tampak asri dan teduh dengan rimbun pohon anggur merambat pada tiap-tiap teralis. Kampung padat penduduk itu berbenah menjadi permukiman ramah tumbuhan, khususnya penerap pertanian perkotaan (urban farming) anggur. 

Sejak masa COVID-19 warga setempat mengisi kegiatan stay at home dengan menanam anggur. Menggandeng mahasiswa LSPR Institute of Communication and Business Jakarta Batch 26 Kelas Excellence, masyarakat Kampung Anggur pun menginisiasi kampanye Si Manis Munjul di Waduk Ambalat, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

“Festival Si Manis Munjul merupakan bentuk nyata dari upaya kami sebagai mahasiswa tidak hanya belajar secara teori tetapi terlibat langsung dalam membangun dan memberdayakan potensi lokal masyarakat. Dalam proses pelibatan tersebut, kami belajar bahwa potensi lokal di Kampung Anggur (Munjul) bisa menjadi sumber inspirasi dan peluang,” kata Jonathan Ezra Widjaya selaku Ketua Acara Festival Si Manis Munjul, dalam keterangannya, dikutip Senin 23 Juni 2025. 

Perilisan kampanye tersebut merupakan pembuka dari Festival Si Manis Munjul melibatkan para pelaku petani perkotaan di Kampung Anggur, Ibu PKK Kampung Anggur, pelaku UMKM terutama kuliner berbahan anggur, serta siswa SMK Sahid, SMK 63, SMK Paskita Global, SMK 24, dan SMK 66 Jakarta, untuk mengikuti workshop penanaman dan pencangkokan anggur, pembuatan jus anggur, dan ikut meramaikan #VINEyourspotchallenge. 

Acara tersebut bertujuan memperkenalkan secara lebih luas kepada khalayak tentang Kampung Anggur sebagai desa percontohan pertanian perkotaan inovatif serta mempromosikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal milik warga melalui sebuah festival.

Sebelumnya, pada pre event, telah berlangsung workshop branding dan social media untuk mempersiapkan para pelaku petani perkotaan di Kampung Anggur memiliki keterampilan membangun brand identity lalu menyebarluaskan di platform sosial media serta menjual hasil panen atau olahannya di e-commerce. Seluruh kegiatan pada program tersebut dilakukan bersama masyarakat setempat dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan (sustainability).

“Di LSPR Institute of Communication and Business, seluruh program telah dijalankan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Khusus pada program Si Manis Munjul, kami mengaitkannya dengan SDGs pilar 11 tentang kota dan komunitas dan pilar 15 mengenai ekosistem darat. Kami sangat berharap program dapat bermanfaat pada komunitas atau masyarakat, menginspirasi lebih banyak pihak, dan berkelanjutan,” kata Maylaffayza Wiguna selaku pengajar mata kuliah Community Development LSPR Jakarta.

Selain mengubah kampung padat penduduk menjadi hunian lebih alami dengan penerapan urban farming dengan menanam anggur, membentuk identitas kampung, dan punya dampak ekonomi dari hasil pertanian dan pengolahan anggur, kehadiran Kampung Anggur juga turut memberdayakan perempuan terutama ibu-ibu. Dari 15 petani perkotaan (urban farmer) terdaftar, terdapat 10 orang perempuan petani perkotaan dan 5 orang lelaki di Kampung Anggur. 

Ilustrasi urban farming.

Memikat Anak Lewat 'Urban Farming'

Memikat anak lewat 'urban farming'.

img_title

VIVA.co.id

3 Mei 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |