Jakarta, VIVA – Dunia medis internasional kembali menyorot kiprah Prof. Deby Vinski, pakar stem cell dan anti-aging asal Indonesia, yang kini memperluas pengaruhnya melalui kerja sama strategis lintas negara.
Prof. Deby secara resmi ditunjuk sebagai Dewan Pakar di Swiss Biotech, sebuah laboratorium stem cell ternama berbasis di Swiss, yang juga bekerja sama dengan Pemerintah Swiss dalam penyimpanan tali pusat.
Kolaborasi ini juga melibatkan REYOU Switzerland dan Celltech Stem Cell, dua institusi internasional yang dipimpin langsung oleh Prof. Deby. Melalui kerja sama ini, layanan terapi stem cell yang tersedia di Vinski Tower, Jakarta, kini terkoneksi langsung dengan jaringan laboratorium global yang memungkinkan pasien mendapatkan perawatan di Swiss, Italia, hingga negara-negara lain yang tergabung dalam jaringan The Concierge, sebuah konsil internasional di mana Deby menjabat sebagai Ketua.
"Saya sangat bangga dapat bekerja sama dengan para ilmuwan terbaik dunia untuk menghadirkan terapi yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga terjangkau bagi masyarakat global, termasuk Indonesia,” ujar Prof. Deby dalam keterangannya Jumat, 11 April 2025.
Prof Deby Vinski Bersama Timpalannya dari Swiss (Doc: Istimewa)
Photo :
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Sambutan positif datang dari Dr. Eugene Durenard dan Claudio M, Presiden Swiss Biotech Stem Cell, yang menilai Prof. Deby sebagai ilmuwan kelas dunia dengan visi besar dalam pengembangan terapi regeneratif. Kolaborasi ini telah diakui oleh BD USA dan ditetapkan sebagai Centre of Excellence bertaraf internasional.
Swiss, yang sejak lama dikenal sebagai pusat terapi stem cell bagi kalangan bangsawan dan kepala negara, kini memperkuat sinerginya dengan Indonesia. Melalui kerja sama ini, lebih dari 80 jenis penyakit degeneratif-mulai dari kanker, diabetes tipe 1, Parkinson, ALS, hingga penyakit neurodegeneratif lainnya yang dapat ditangani dengan teknologi terapi regeneratif.
Terapi tersebut juga mendapat dukungan dari pakar-pakar global seperti Prof. Darren Griffin (University of Kent), dr. Liz (Bioviva USA), serta dr. Daniel Levi dan para ahli hormonal lainnya.
Lebih lanjut, Prof. Deby menyampaikan visinya agar Indonesia menjadi pusat unggulan health tourism dunia. Ia menegaskan bahwa terapi stem cell dan anti-aging kini juga tersedia di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, rumah sakit modern 28 lantai yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Banyak tokoh nasional seperti Jusuf Kalla, Hotman Paris, H. Abdul Rasyid, hingga Ustazah Oki Setiana Dewi telah memilih terapi di Celltech. Mereka punya akses ke luar negeri, tapi tetap percaya pada teknologi dan keahlian anak bangsa,” ujar Deby penuh semangat.
Dengan pencapaian ini, Prof. Deby Vinski kembali membuktikan bahwa ilmuwan Indonesia mampu bersaing dan berkontribusi dalam peta ilmu pengetahuan dan teknologi global. Ia berharap pemerintah semakin aktif mendukung pengembangan dan promosi terapi stem cell di dalam negeri.
"Mari bersama-sama menuju Indonesia Emas melalui kesehatan yang lebih baik,” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Terapi tersebut juga mendapat dukungan dari pakar-pakar global seperti Prof. Darren Griffin (University of Kent), dr. Liz (Bioviva USA), serta dr. Daniel Levi dan para ahli hormonal lainnya.