Krisis Moral di Kalangan Remaja? Program Ini Hadir sebagai Solusi

1 day ago 3

Jakarta, VIVA – Yayasan Bulir Padi (YBP) resmi meluncurkan Program Pengembangan Karakter bertajuk "Anak Muda Berkarakter, Anak Muda Berprestasi" di RPTRA Manggis, Palmerah, Jakarta. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak muda marjinal tentang pentingnya pembentukan karakter dalam menghadapi tantangan sosial sehari-hari. Lebih dari 100 anak binaan dan alumni YBP berusia 13-24 tahun, setara dengan tingkat SMP hingga SMA/SMK, menjadi sasaran utama program ini.

Hasil riset internal YBP mengungkapkan bahwa anak muda dari kelompok marjinal kerap menghadapi berbagai kendala sosial, mulai dari terbatasnya akses pendidikan berkualitas hingga kurangnya dukungan sosial yang positif. Scroll lebih lanjut ya.

Lingkungan yang kurang kondusif juga menjadi faktor penghambat dalam pengembangan diri mereka. Dampak dari permasalahan ini dapat memicu perilaku negatif, seperti menurunnya tanggung jawab sosial, meningkatnya kekerasan, serta kurangnya kepedulian terhadap norma dan etika. Oleh karena itu, penguatan karakter menjadi langkah krusial untuk membentuk generasi muda yang tangguh dan berdaya saing.

Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), turut mendorong penguatan karakter anak-anak Indonesia dengan menanamkan nilai-nilai positif melalui sekolah, keluarga, dan masyarakat. Tujuannya adalah menciptakan generasi muda yang sehat, berintegritas, serta siap bersaing di tingkat global.

Ketua Yayasan Bulir Padi, Tia Sutresna, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen YBP dalam membangun karakter anak-anak muda, khususnya dari kalangan marjinal.

“Kami ingin menyediakan ruang bagi anak binaan dan alumni untuk mengembangkan nilai-nilai positif yang esensial dalam kehidupan pribadi dan sosial mereka,” ujar Tia.

Ia juga menekankan bahwa pengembangan karakter adalah kunci utama dalam membekali anak muda dengan keterampilan hidup, moral, dan etika. Dengan nilai-nilai positif yang tertanam sejak dini, mereka dapat lebih percaya diri, meningkatkan kompetensi, serta membangun relasi sosial yang lebih baik demi masa depan yang lebih cerah.

Sejalan dengan filosofi YBP, program ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang berintegritas, mandiri, rendah hati, dan kompeten. Melalui pendekatan ini, diharapkan para peserta dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi diri mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat secara luas.

Ilustrasi remaja foto dengan smartphone.

Program ini mendapat dukungan penuh dari Pusat Pengembangan Karakter (Puspeka), Kemendikdasmen, yang turut serta sebagai narasumber serta penyedia materi edukasi. Sebagai bagian dari implementasi program, YBP juga menggelar workshop bertajuk “Dari Potensi ke Prestasi: Kunci Sukses Anak Muda Berkarakter” yang menghadirkan Irene R. Cuang, Technical Policy Analyst dari Puspeka, Kemendikdasmen.

“Pendidikan karakter adalah langkah fundamental dalam mempersiapkan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045. Dengan program ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’, kami berharap anak-anak muda dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya produktif secara usia, tetapi juga berkualitas dalam karakter dan kompetensi,” jelas Irene.

Menurut Irene, pembentukan karakter dapat dimulai dari kebiasaan sederhana yang melatih disiplin, kemandirian, dan kemampuan berpikir kritis. Ia juga menegaskan bahwa semua elemen dalam catur pusat pendidikan—sekolah, keluarga, masyarakat, dan media—memegang peran penting dalam mewujudkan generasi muda yang berkualitas.

Sebagai strategi implementasi, YBP mengadopsi konsep Six Pillars of Character dari Josephson Institute of Ethics, yang mencakup nilai-nilai seperti kepercayaan, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, kepedulian, dan kewarganegaraan. Pendekatan ini diterapkan dalam seluruh program pendidikan YBP guna memastikan nilai-nilai tersebut tidak hanya dipahami, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya

Ia juga menekankan bahwa pengembangan karakter adalah kunci utama dalam membekali anak muda dengan keterampilan hidup, moral, dan etika. Dengan nilai-nilai positif yang tertanam sejak dini, mereka dapat lebih percaya diri, meningkatkan kompetensi, serta membangun relasi sosial yang lebih baik demi masa depan yang lebih cerah.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |