Layanan Potong Rambut Gratis Bikin Korban Bencana Sumatra Ceria Lagi

• 

• Berita

• Nasional

Kamis, 11 Desember 2025 - 22:00 WIB

Padang, VIVA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Padang, Sumatra Barat memberikan layanan potong rambut gratis bagi korban bencana. Tak disangka, layanan sederhana ini justru menjadi salah satu yang paling diminati warga di tengah proses pemulihan setelah bencana melanda wilayah tersebut.

Penanggung jawab posko, Feri Mukli, mengatakan program pangkas rambut keliling tetap berjalan bersamaan dengan distribusi kebutuhan dasar. Menurutnya, layanan ini memberi ruang bagi warga untuk kembali merasa normal di tengah kondisi sulit.

“Pangkas rambut gratis menjadi program yang banyak peminatnya dari anak-anak hingga orang tua. Yang jelas mereka menjadi lebih rapi dan tentunya terlihat lebih segar kembali,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, 11 Desember 2025.

Di sisi lain, arus bantuan dari masyarakat dan sejumlah instansi masih datang ke posko tersebut. Feri menyebut posko tetap menyalurkan bantuan logistik, termasuk air bersih dan makanan.

Bantuan logistik itu, kata dia, tidak hanya disalurkan bagi warga yang tinggal di posko utama, tetapi juga ke beberapa posko lain yang baru dibuka di kawasan Pasar Lalang, wilayah yang kini masuk zona rawan longsor.

“Karena ada dua posko baru yang mana mereka merupakan warga yang tinggal di pinggir bukit Pasar Lalang,” katanya.

Aktivitas posko dalam beberapa hari terakhir tetap padat. Selain dapur umum dan distribusi logistik, kegiatan trauma healing serta layanan potong rambut menjadi bagian dari rutinitas yang dijalankan relawan.

Jumlah warga yang mengungsi di Posko PSI kini mencapai sekitar 220 orang, turun dari sebelumnya 313 karena sebagian mulai menumpang di rumah keluarga.

Meski kebutuhan harian relatif terpenuhi, Feri menilai tantangan justru ada pada keberlangsungan hidup penyintas beberapa bulan mendatang.

“Untuk saat ini makan sudah terpenuhi oleh dapur umum, kasur dan peralatan mandi tercukupi. Saat ini yang dibutuhkan solusi untuk mereka beberapa bulan ke depan, seperti hunian sementara (kontrakan),” kata dia.