VIVA – Tren gaya hidup sehat dan halal kini semakin mengemuka di kalangan masyarakat urban Indonesia, termasuk dalam pilihan makanan sehari-hari. Hal ini tercermin dari antusiasme besar masyarakat Medan dalam mengikuti acara promosi pengalaman konsumen K-Food premium yang sehat dan halal, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea bersama Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation di SunPlaza Mall, Medan, pada 20–22 Juni 2025.
Selama tiga hari penyelenggaraan, acara ini berhasil menarik sekitar 50 ribu pengunjung, membuktikan tingginya minat masyarakat terhadap makanan Korea yang bersertifikat halal. Ini menjadi salah satu upaya Korea untuk memperluas penetrasi produk makanan sehat mereka ke kota-kota besar di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatra.
Di tengah mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, label halal menjadi jaminan utama yang dicari konsumen. Dalam konteks K-Food, produk yang dipromosikan seperti mi instan, camilan, minuman rendah gula, teh yuzu, teh jahe, hingga jus apel, telah mengantongi sertifikasi halal, membuka peluang besar bagi Korea untuk memperluas jangkauan pasarnya.
Dalam acara pembukaan, hadir pula Kuasa Usaha Kedutaan Besar Korea di Indonesia, Park Soo-deok, dan Walikota Medan, Rico Tri Putra Waas, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
“Kami berharap melalui acara ini, kesadaran konsumen Medan terhadap kualitas tinggi makanan halal Korea akan meningkat. Kami akan mendukung ekspansi distribusi makanan halal dan sehat Korea di Pulau Sumatra melalui kerja sama berkelanjutan, agar produk-produk ini lebih dicintai oleh konsumen lokal,” ujar Park Soo-deok.
Salah satu daya tarik utama dari acara ini adalah beragamnya produk yang ditawarkan. Mulai dari produk klasik seperti kimchi dan gochujang, hingga inovasi rasa modern seperti es krim rendah gula dan teh herbal khas Korea, semuanya disajikan dengan pendekatan yang memperhatikan kebutuhan konsumen Muslim.
Stan promosi yang diikuti enam perusahaan importir menampilkan berbagai produk unggulan yang langsung bisa dicicipi dan dibeli oleh pengunjung. Respons pasar pun positif, dengan penjualan mencapai 18.000 dolar AS selama acara berlangsung.
Minat tertinggi datang dari konsumen Tionghoa kelas menengah, perempuan, serta generasi muda yang akrab dengan budaya Korea. Teh yuzu, jus apel, dan makanan ringan rendah gula menjadi pilihan favorit, sejalan dengan tren hidup sehat yang kini berkembang di masyarakat.
Tak hanya memperkenalkan makanan, acara ini juga menghadirkan kelas memasak yang menampilkan kreasi seperti kimbap kimchi dan bola nasi gochujang, yang memperlihatkan keunikan makanan fermentasi Korea. Program budaya seperti mencoba hanbok, cover dance K-Pop, dan karaoke turut memperkaya pengalaman pengunjung.
Keterlibatan institusi seperti Korean Cultural Center di Indonesia, Korea Tourism Organization, dan Korea-Indonesia Forest Cooperation Center memperkuat dimensi budaya dari acara ini.
Menurut Chief Representative aT Center Jakarta, Seung hoon lee, acara ini membuktikan bahwa makanan Korea—dengan sertifikasi halal dan branding sehat—memiliki potensi besar di pasar Indonesia.
“Melalui acara ini, kami bisa merasakan langsung popularitas produk pertanian dan makanan Korea di pasar konsumen lokal, seiring dengan K-Culture. Kami akan terus mendukung promosi pemasaran secara menyeluruh agar dapat meningkatkan kesadaran dan ketertarikan konsumen lokal terhadap makanan halal Korea melalui acara promosi pengalaman konsumen di kota-kota besar daerah di Indonesia,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Minat tertinggi datang dari konsumen Tionghoa kelas menengah, perempuan, serta generasi muda yang akrab dengan budaya Korea. Teh yuzu, jus apel, dan makanan ringan rendah gula menjadi pilihan favorit, sejalan dengan tren hidup sehat yang kini berkembang di masyarakat.