Menara Pengawas di Bandara Internasional Myanmar Runtuh Akibat Gempa 7,7 SR

2 days ago 3

Minggu, 30 Maret 2025 - 12:10 WIB

Naypyitaw, VIVA – Gempa bumi dahsyat di Myanmar telah menelan lebih dari 1.000 korban jiwa, menyebabkan kerusakan yang meluas di seluruh negeri

Kini, citra satelit dari Planet Labs PBC yang dianalisis oleh AP menunjukkan bahwa gempa berkekuatan 7,7 skala Richter itu merobohkan menara pengawas lalu lintas udara di Bandara Internasional Naypyitaw.

Citra tersebut menunjukkan bahwa menara itu roboh seolah-olah tercabut dari dasarnya. Puing-puing berserakan dari puncak menara yang mengendalikan semua lalu lintas udara di ibu kota Myanmar.

Menurut laporan AP, belum jelas apakah ada korban luka dalam keruntuhan itu. Saat gempa terjadi, pasti ada staf di dalam menara itu.

Gempa itu juga kemungkinan menghentikan lalu lintas udara ke bandara internasional, mengingat semua peralatan elektronik dan radar diarahkan ke menara untuk para pengawas.

Laporan itu menambahkan bahwa penerbangan yang membawa tim penyelamat dari Tiongkok telah mendarat di bandara Yangon alih-alih langsung menuju bandara di kota-kota besar yang terkena dampak bencana, seperti Mandalay dan Naypyitaw.

Menurut pemerintah yang dipimpin militer, 1.002 orang kini ditemukan tewas dan 2.376 lainnya luka-luka, sementara 30 lainnya hilang.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan jumlah korban masih bisa bertambah, dengan mengatakan angka-angka terperinci masih dikumpulkan.

Melansir dari Hindustan Times, Minggu 30 Maret 2025, Myanmar tengah dilanda perang saudara yang berkepanjangan dan berdarah, yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan besar-besaran.

Gempa bumi terjadi pada Jumat siang, 2i Maret 2025, dengan episentrum tidak jauh dari Mandalay, diikuti oleh beberapa gempa susulan termasuk satu gempa berkekuatan 6,4 skala Richter.

Gempa bumi juga menyebabkan bangunan di banyak daerah runtuh ke tanah, jalan tertekuk, jembatan runtuh dan bendungan jebol.

Di ibu kota Naypyidaw, petugas bekerja pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, untuk memperbaiki jalan yang rusak, sementara layanan listrik, telepon, dan internet masih terputus di sebagian besar kota.

Gempa bumi merobohkan banyak bangunan, termasuk beberapa unit yang menampung pegawai negeri sipil, tetapi bagian kota itu diblokir oleh pihak berwenang pada hari Sabtu.

Halaman Selanjutnya

Pernyataan tersebut mengisyaratkan jumlah korban masih bisa bertambah, dengan mengatakan angka-angka terperinci masih dikumpulkan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |