Jumat, 11 April 2025 - 14:30 WIB
VIVA – Dewan Asosiasi Uni Eropa akhirnya setuju untuk mengirim dua juta unit peluru artileri untuk menyokong militer Ukraina. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan antara organisasi tersebut dengan delegasi Ukraina di Brussels, Belgia, 10 April 2025.
Dalam pertemuan antara Dewan Asosiasi Uni Eropa (UE) dan Ukraina, pembahasan difokuskan pada pendanaan dua juta peluru artileri bagi pasukan Volodymyr Zelensky.
Kesepakatan itu diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal. Menurut Shmyhal, hal ini adalah bukti kebangkitan negara-negara Eropa dalam kemajuan industri pertahanan.
Tak hanya itu, Shmyhal juga menyebut Uni Eropa secara terbuka mampu menunjukkan bagaimana program inovasi keamanan telah terjadi.
VIVA Militer: Artileri Angkatan Bersenjata Ukraina
Photo :
- UK Ministry of Defence
"Eropa telah bangkit dan secara aktif memajukan industri pertahanan dan program inovasi keamanan. Ukraina memegang peran penting dalam kerja sama ini" ucap Shmyhal dikutip VIVA Militer dari Ukrinform.
"(Ukraina) berpartisipasi dalam inisiatif-inisiatif besar seperti Strategi Pertahanan Eropa dan Program Pertahanan Eropa. Kami telah menjadi peserta dalam proses ini dan akan terus memainkan peran aktif," katanya.
Shmyhal mengungkap, Uni Eropa akan menggelontorkan dana sekitar €800 miliar, atau lebih dari 15 ribu triliun rupiah, untuk pengembangan dan inovasi industri pertahanan. Dana tersebut akan mendukung pertahanan Ukraina dalam beberapa tahun ke depan.
Dari jumlah tersebut €650 miliar akan berasal dari kontribusi nasional oleh negara-negara anggota Uni Eropa. Sementara €150 miliar merupakan dana pan-Eropa yang mendukung inovasi dan proyek pertahanan bersama.
VIVA Militer: Artileri Angkatan Bersenjata Ukraina
Photo :
- UK Ministry of Defence
Bantuan dari Uni Eropa disebut Shmyhal sebagai solusi bagi kebutuhan darurat, terutama dalam penyediaan dua juta unit peluru artileri. Hal ini tak lepas agresi militer Rusia yang masih berlangsung, meskipun Amerika Serikat (AS) tengah berupaya keras mendamaikan kedua negara.
"Selama negosiasi di Brussels, perhatian besar juga diberikan pada kebutuhan mendesak untuk membiayai dua juta peluru artileri. Kesepakatan telah dicapai di tingkat teknis, yang membuka jalan bagi pelaksanaan segera proyek ini,” ujar Shmyhal.
"Memberikan dukungan militer kepada Angkatan Bersenjata Ukraina tetap menjadi prioritas utama dan menjadi inti dari semua negosiasi dengan mitra dan sekutu Eropa," katanya.
Halaman Selanjutnya
Shmyhal mengungkap, Uni Eropa akan menggelontorkan dana sekitar €800 miliar, atau lebih dari 15 ribu triliun rupiah, untuk pengembangan dan inovasi industri pertahanan. Dana tersebut akan mendukung pertahanan Ukraina dalam beberapa tahun ke depan.