Pajero Sport Terguling Diduga karena Aquaplanning, Begini Cara Mencegahnya

1 week ago 6

Rabu, 9 April 2025 - 18:40 WIB

Jakarta, VIVA – Baru-baru ini, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan kecelakaan tunggal melibatkan mobil Mitsubishi Pajero Sport.

Dikutip VIVA dari laman instagram @rodapapat, terlihat mobil terguling hingga mengalami kerusakan cukup parah.

Kecelakaan tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur dan berdasarkan keterangan unggahan, insiden diduga kuat disebabkan oleh aquaplanning.

Adapun, peristiwa ini terjadi di ruas Tol Terbanggi Besar, Kayu Agung KM 152.

Unggahan video ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Beberapa netizen menyoroti kecepatan mobil saat kejadian.

“Pasti ngebut di atas 120 km/jam ini mah. Gapapa kecerobohan dia,” kata netizen.

Ada pula yang menyebut faktor ban sebagai salah satu penyebab aquaplaning.

“Mobil gede frame ladder pasti kalau diajak hujan-hujanan aquaplanning, karena bannya tipe HL/HT atau AT pasti begitu. Kalau masih suka ngebut lagi hujan, ganti bannya yang kembangan MT lebih enak. Hanya kalau di jalan keringan, berisik ban MT itu,” tulis warganet.

Bahkan ada yang menyinggung gaya berkendara pengemudi SUV besar saat hujan.

“Kebiasaan para pemobil malah ngebut saat hujan bukannya memperlambat jaga jarak, apalagi jenis mobil Pajero dan Fortuner merasa paling gagah penguasa jalan segala medan,” kata seorang netizen.

Lebih lanjut, Aquaplanning sendiri terjadi ketika ban mobil tidak mampu menembus lapisan air yang menggenang di permukaan jalan, sehingga kendaraan kehilangan kendali dan sulit diarahkan.

Selain karena kondisi jalan yang licin dan kecepatan tinggi, faktor bobot kendaraan serta kondisi teknis ban juga dapat memperbesar risiko.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pengemudi untuk menghindari risiko aquaplanning, terutama saat melintasi jalanan dalam kondisi hujan deras, mengutip laman resmi Suzuki Indonesia.

Pertama, pengemudi wajib rutin memeriksa tekanan ban dan memastikan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Ban yang terlalu kempis atau terlalu keras bisa memengaruhi daya cengkeram terhadap jalan.

Kedua, sesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan. Saat hujan, jarak pandang berkurang dan jarak pengereman menjadi lebih panjang. Melaju terlalu cepat hanya akan memperbesar peluang ban kehilangan traksi.

Ketiga, jika mobil dilengkapi dengan fitur cruise control, sebaiknya dimatikan saat hujan. Mengemudi secara manual memungkinkan pengemudi merespons situasi darurat dengan lebih cepat dan tepat.

Tips berikutnya, arahkan pandangan ke depan dan fokus mengantisipasi adanya genangan air.

Dengan begitu, pengemudi punya waktu untuk melakukan manuver jika diperlukan.

Selanjutnya, pastikan kedua tangan selalu siap di kemudi dan jaga arah setir tetap stabil ketika melintasi genangan.

Pengereman juga sebaiknya dilakukan dengan lembut dan bertahap agar mobil tetap terkendali. Selain itu, injak pedal gas secara perlahan untuk menjaga kestabilan mobil. Akselerasi mendadak di jalan licin justru bisa memicu tergelincir.

Terakhir, periksa kondisi wiper secara berkala agar pengemudi tetap bisa melihat jalan dengan jelas di tengah hujan deras.

Halaman Selanjutnya

“Mobil gede frame ladder pasti kalau diajak hujan-hujanan aquaplanning, karena bannya tipe HL/HT atau AT pasti begitu. Kalau masih suka ngebut lagi hujan, ganti bannya yang kembangan MT lebih enak. Hanya kalau di jalan keringan, berisik ban MT itu,” tulis warganet.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |