Senin, 17 Maret 2025 - 10:20 WIB
VIVA – Unit Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) sebagian besar telah ditarik dari Oblast (Provinsi) Kursk, Rusia. Penarikan tak lepas dari serangan balik militer Rusia dalam sebulan terakhir, yang berhasil merebut kembali lebih dari setengah wilayah yang diduduki pasukan Volodymyr Zelensky.
Seperti yang diketahui, pasukan Ukraina secara mengejutkan melancarkan serangan masif pada Agustus 2024 dan berhasil menduduki 500 mil persegi atau 1.295 kilometer persegi wilayah Kursk.
Namun demikian, posisi pasukan Ukraina di Kursk sudah terdesak. VIVA Militer melaporkan dalam berita 13 Maret 2025, sejumlah tentara Ukraina telah terkepung di sektor Kursk barat. Informasi ini diungkap langsung oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), Jenderal Valery Gerasimov.
Tak hanya itu, unit militer Rusia juga sudah merebut kembali kota Sudzha yang menjadi titik vital bagi pasukan Ukraina. Sudzha berfungsi sebagai jalur utama distribusi amunisi dan logistik bagi tentara Ukraina.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)
Photo :
- AFP/Anatolii Stepanov
Sejumlah analis meyakini jika pendudukan pasukan Ukraina di Kursk sudah akan berakhir. Seperti yang dikatakan oleh Pasi Paroinen, pakar militer dari Black Bird Group di Finlandia.
Paroinen mengungkap jika hampir semua personel militer Ukraina telah ditarik dari Kursk. Akan tetapi, ada sejumlah pasukan kecil yang mempertahankan posisinya di sebidang tanah sempit seluas 30 mil persegi (78 kiliometer persegi.
"Akhir pertempuran akan segera tiba. Pada puncak serangan, pasukan Ukraina menguasai sekitar 500 mil persegi wilayah Rusia," ucap Paroinen.
"Pada hari Minggu (16 Maret 2025), mereka menguasai sebidang tanah sempit di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina, yang luasnya hanya 30 mil persegi ucap Paroinen dikutip VIVA Militer dari Miami Herald.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia
Photo :
- Voice of America (VOA)
Sementara itu, komando militer Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah dipindahkan ke tempat yang disebut sebagai daerah yang lebih bisa dipertahankan di dalam Rusia di sepanjang perbatasan.
Pasukan Ukraina menggunakan medan perbukitan untuk mendapatkan kendali tembakan yang lebih baik, atas pasukan Rusia yang mendekat. Militer Ukraina juga merilis peta medan perang yang menunjukkan sebidang tanah yang masih dikuasai Ukraina di wilayah Kursk.
Pertempuran yang masih berlanjut di Kursk saat ini, bukan lagi tentang mempertahankan wilayah Rusia. Melainkan lebih tentang menguasai posisi pertahanan terbaik, untuk mencegah pasukan Rusia maju ke wilayah Sumy di Ukraina dan membuka front baru dalam perang tersebut.
"Kami terus mempertahankan posisi di garis depan Kursk. Satu-satunya perbedaan adalah posisi kami telah bergeser secara signifikan mendekati perbatasan," ujar seorang komandan unit militer Ukraina dengan sandi panggil Boroda.
Halaman Selanjutnya
"Akhir pertempuran akan segera tiba. Pada puncak serangan, pasukan Ukraina menguasai sekitar 500 mil persegi wilayah Rusia," ucap Paroinen.