Penangkapan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Berlangsung 'Alot'

4 weeks ago 6

Logo Indonesia Maju Logo Kemnaker Logo PUPR Logo VIU Logo VIVA.co.id Siapa

Selasa, 7 Januari 2025 - 13:43 WIB

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memberikan pernyataan terkait Itaewon

Sumber :

  • Sun Myung-geon/Yonhap via AP

Seoul, VIVA – Penyidik antikorupsi Korea Selatan, pada Selasa, 7 Januari 2025, mencari surat perintah penangkapan terbaru untuk Presiden Yoon Suk Yeol terkait keputusan darurat militernya. Presiden Yoon telah menolak pemeriksaan tiga kali terkait darurat militernya, yang gagal pada bulan lalu.

Saat pejabat antikorupsi mencari surat perintah baru dari pengadilan yang sama, yang mengeluarkan perintah pertama, Yoon tetap bersembunyi di kediamannya dan dikelilingi oleh ratusan penjaga yang melindunginya dari penahanan.

"Markas Besar Investigasi Gabungan hari ini mengajukan kembali surat perintah ke Pengadilan Distrik Barat Seoul untuk memperpanjang surat perintah penangkapan bagi terdakwa Yoon," kata Kantor Investigasi Korupsi (CIO) dalam sebuah pernyataan Senin malam, 6 Januari 2025.

"Rincian mengenai masa berlaku tidak dapat diungkapkan," ucap CIO menambahkan, dikutip dari Alarabiya, Selasa 7 Januari 2025.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, pada hari Minggu, 15 Januari 2023, kunjungi Uni Emirat Arab.

Photo :

  • AP Photo/Jon Gambrel.

Jika penyidik dapat menahan Yoon, ia akan menjadi presiden pertama yang menjabat dalam sejarah Korea Selatan yang ditangkap. Sementara itu, tidak ada komentar dari penyidik atau pengadilan Seoul mengenai surat perintah baru yang disetujui pada Selasa sore.

Yoon sedang diselidiki atas tuduhan pemberontakan dan, jika ditangkap dan dihukum secara resmi, akan menghadapi hukuman penjara atau, paling buruk, hukuman mati.

Pengacaranya berulang kali mengatakan surat perintah awal itu "melanggar hukum", dan berjanji untuk mengambil tindakan hukum lebih lanjut terhadapnya.

Pengacara Yoon berpendapat bahwa CIO tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki, karena pemberontakan tidak termasuk dalam daftar pelanggaran yang dapat diselidiki.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Kamis, 12 Desember 2024, menyatakan bahwa ia tidak memahami alasan di balik tuduhan makar yang dialamatkan kepadanya setelah memberlakukan darurat militer di Korea Selatan.

Namun, kemungkinan surat perintah yang diterbitkan ulang untuk diterima cukup tinggi", kata Yun Bok-nam, presiden Lawyers for a Democratic Society, yang tidak terlibat dalam penyelidikan.

Menurut Yun perlu waktu lebih lama dari yang diharapkan agar surat perintah itu diterbitkan lagi. "Pada kasus sebelumnya, butuh waktu yang cukup lama, hampir satu setengah hari," kata Yun.

Halaman Selanjutnya

Pengacaranya berulang kali mengatakan surat perintah awal itu "melanggar hukum", dan berjanji untuk mengambil tindakan hukum lebih lanjut terhadapnya.

Halaman Selanjutnya

Berita Terkait

Topik Terkait

Jangan Lewatkan

Kepala WHO Belum Dapat Kabar soal Kondisi Direktur RS di Gaza yang Ditawan Israel

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin mendesak Israel segera membebaskan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, Dr. Hussam Abu Safiya, yang ditangkap.

Puluhan Orang Dilaporkan Tewas dalam Gempa Dahsyat 7,1 SR di Tibet

Getaran dari gempa bumi dahsyat itu dilaporkan dapat dirasakan hingga ke ibu kota Nepal, Kathmandu, tempat bangunan berguncang.

Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, Kemlu Bilang Begini

Indonesia menjadi anggota penuh kesepuluh dari kelompok ekonomi berkembang internasional BRICS, pada Senin, 6 Januari 2024.

Kim Jong Un Larang Warga Korut Makan Hotdog karena

Kim Jong Un melarang warga Korea Utara untuk makan hotdog. Menurutnya, menyajikan hotdog di rumah atau menjualnya di jalan dianggap sebagai tindakan pengkhianatan.

Gempa 7,1 SR Guncang Ibu Kota Nepal

Gempa bumi dahsyat mengguncang ibu kota Nepal, Kathmandu, pada Selasa dini hari, 7 Januari 2025.

Israel Tarik Pasukannya, Tentara Lebanon dan UNIFIL Mulai Masuki Kota Naqoura

Angkatan Darat Lebanon bersama Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mulai mengerahkan personelnya ke Kota Naqoura, Lebanon, setelah Israel menarik pasukannya.

Logo VLIX

Header bg

Terpopuler

Kronologi Driver Ojol Perkosa Turis Asal China usai Rayakan Tahun Baru di Bali

Saat ini polisi sedang memburu driver ojol yang diduga memperkosa turis asing asal China yang berinisial YA (33) itu.

Heboh Nekat Gelar Pesta LGBT, Bar di Kebayoran Lama Jaksel Ditutup Permanen

Bar itu ada di basement mal Grand ITC Permata Hijau atau satu tingkat di atas area parkir kendaraan.

Kecelakaan Anggota TNI AL di Sampang Meninggal, Diduga Mobil Bawa Rokok Ilegal

Kecelakaan lalu lintas melibatkan sebuah minibus yang dikemudikan oleh seorang anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL) terjadi di Jalan Raya Sejati, Camplong, Sampang.

Saluran Kencing Bocah Ini Bercabang Empat Usai Ikut Sunatan Massal, Orang Tua Lapor Polisi

Seorang bocah berusia 6 tahun berinisial AL mengalami kondisi tak biasa usai sunatan massal. Saluran kencingnya kini menjadi bercabang empat.

 Bunker Bar di Jaksel Baru 1 Tahun Beroperasi

Sebuah bar yang berada di basement Mal Grand ITC Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, diduga menggelar acara LGBT ternyata baru satu tahun beroperasi. Bunker B

Selengkapnya

Partner

img_title

Aplikasi nonton video seperti Cash Pop, Snack Video, ClipClaps, dan Givvy Short Reels menawarkan cara mudah untuk mendapatkan saldo DANA dengan mudah dan cuma-cuma.

img_title

Minato Namikaze, Hokage Keempat Konoha, terkenal dengan jutsu-jutsu legendarisnya seperti Rasengan dan Hiraishin no Jutsu. Yuk, kita kupas lebih dalam!

img_title

Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya sudah siap menjalankan program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto tersebut. Namun sampai saat ini belum ada perintah melaksankannya.

img_title

Pendaftaran seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPPK saat ini masih dibuka tahap kedua dan akan kembali diperpanjang yang awalnya ditutup pada tanggal 7 J

Selengkapnya

Isu Terkini

whatsapp-logo

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |