Pengakuan Antonio Conte Usai Napoli Dipecundangi Klub Milik Bos Djarum

3 hours ago 1

Senin, 24 Februari 2025 - 16:40 WIB

VIVA – Pelatih Antonio Conte kecewa dengan performa timnya saat dikalakan Como pada laga lanjutan Liga Italia, Seria A 2024/2025.


Bertandang ke Stadio Giuseppe Sinigaglia, Minggu malam WIB, 23 Februari 2025, Napoli ditumbangkan klub milik bos Djarum itu dengan skor 1-2.

Partenopei tertinggal melalui gol bunuh diri Amir Rrahmani di awal pertandingann, namun mereka bereaksi positif dan menyamakan kedudukan melalui Giacomo Raspadori 10 menit kemudian. 

Akan tetapi, tim asuhan Conte kesulitan mendapatkan peluang di babak kedua, dan dihukum oleh Assane Diao hanya sekitar 20 menit menjelang pertandingan usai.

Akibatnya, Napoli kehilangan kendali dalam perburuan gelar dan kini tertinggal satu poin dari Inter menjelang bentrok langsung dengan rival Scudetto mereka akhir pekan depan

Conte tidak terlalu senang dengan apa yang dilihatnya dari para pemainnya di babak kedua saat mereka kalah dari Como, namun ia bertanggung jawab karena tidak menyampaikan pesan dan taktiknya dengan cukup jelas. 

“Mau tidak mau, babak kedua tidak menyenangkan saya setelah babak pertama yang sangat bagus,” kata Conte dalam konferensi pers pascalaga, dilansir via TMW.


“Tim tidak patah semangat setelah gol bunuh diri. Di babak kedua, kami bangkit dan melakukan kebalikan dari apa yang kami katakan satu sama lain di ruang ganti. Como lebih lapar dari kami. Saya sangat menyesal, tapi kami harus memahami alasan di balik penurunan ini.” 

Menjelaskan apa yang salah dengan Napoli hari ini, Conte menambahkan: “Penting untuk menahan tekanan, sekarang kami harus merawat luka kami. Maaf saya tidak dapat menyampaikan konsep keburukan dan kelaparan.

“Kami harus berjuang untuk setiap kemenangan. Begitu kita melambat dalam hal keganasan, hal semacam ini bisa terjadi. Ini salah saya, saya tidak melihat adanya perlambatan dalam hal keinginan dan konsentrasi. Kami harus bekerja keras dan melakukan yang terbaik.”

“Jangan lupa bahwa dibandingkan dengan Inter, kami memperoleh 40 poin dibandingkan tahun lalu. Kami melakukan hal yang luar biasa. Kami harus memberikan yang terbaik dari sini hingga akhir. Kekalahan tidak bisa ditoleransi. 

“Saya benci kekalahan, jadi kami harus tetap berada di jalur yang benar hingga akhir, mengetahui bahwa orang-orang ini melakukan sesuatu yang luar biasa," pungkasnya.
 

Halaman Selanjutnya

“Tim tidak patah semangat setelah gol bunuh diri. Di babak kedua, kami bangkit dan melakukan kebalikan dari apa yang kami katakan satu sama lain di ruang ganti. Como lebih lapar dari kami. Saya sangat menyesal, tapi kami harus memahami alasan di balik penurunan ini.” 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |