Peristiwa Langka, 6 Prajurit Hantu Laut Marinir TNI Naik Pangkat di Pulau Ular Raksasa

1 week ago 8

Selasa, 8 April 2025 - 15:41 WIB

VIVA – Kabar baik datang dari Korps Marinir, TNI Angkatan Laut. Enam prajurit baret ungu mendapatkan rezeki kenaikan pangkat.

Yang menarik dari kenaikan pangkat enam prajurit korps hantu laut itu ialah, mereka menerima kenaikan pangkat tidak di markas. Tapi di sebuah pulau bernama Sebatik yang dahulunya dihuni ular raksasa.

Enam prajurit Korps Marinir TNI itu naik pangkat di Pulau Sebatik karena kebetulan saat ini mereka sedang melaksanakan operasi dalam Satuan Tugas Marinir Pengamanan Ambalat XXX.

VIVA Militer: Prosesi kenaikan pangkat prajurit Marinir di Pulau Sebatik

Berdasarkan siaran resmi penerangan Brigade Infanteri (Brigif) 2 Marinir dilansir VIVA Militer, Selasa 8 April 2025, enam prajurit yang naik pangkat itu terdiri dari empat prajurit Bintara dan dua prajurit Tamtama.

Prosesi kenaikan pangkat dilangsungkan dengan upacara militer resmi yang dilaksanakan di Markas Komando Taktis (Makotis) Satgas Mar Ambalat di Desa Tanjung Aru, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.

Upacara kenaikan pangkat dipimpin langsung oleh Komandan Satgasmar Pam Ambalat XXX Kapten Marinir Oki Prabowo. Enam prajurit resmi naik pangkat satu tingkat lebih tinggi dengan ditandai penanggalan tanda pangkat lama dan penyematan tanda pangkat baru.

VIVA Militer: Prosesi kenaikan pangkat prajurit Marinir di Pulau Sebatik

Menurut Komandan Satgasmar Pam Ambalat, peristiwa kenaikan pangkat seperti yang dialami ini 6 prajurit ini bisa dikatakan sebuah peristiwa langka. Sebab enggak semua orang bisa mengalaminya.

"Momentum ini tidak semua prajurit dapat memilikinya, apalagi kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi ini diterimanya di Medan Tugas Perbatasan RI-Malaysia," kata Kapten Marinir Oki Prabowo.

VIVA Militer: Prosesi kenaikan pangkat prajurit Marinir di Pulau Sebatik

Perlu diketahui, memang selama ini TNI menempatkan pasukan Marinir di Pulau Sebatik untuk menjaga wilayah kedaulatan NKRI dari ancaman asing. Sebab, Pulau Sebatik merupakan pulau perbatasan dua negara yang dikuasai RI dan Malaysia.

Pulau seluas 433 kilometer persegi itu dahulunya pernah dijadikan tempat penelitian tim ekspedisi Belanda. Dan saat itu secara tak sengaja di pulau ditemukan ular raksasa jenis piton. Bagi masyarakat setempat, ular itu biasa disebut Sawa Batik. Orang Belanda menyebutnya Sebettik dan lama kelamaan pulau itu dijuluki Sebatik dan kini resmi bernama Pulau Sebatik.

Baca: Disergap Intel Malam Hari, Pria Misterius Penabrak Prajurit TNI Hingga Patah Kaki Ternyata Si Lubis

Halaman Selanjutnya

Menurut Komandan Satgasmar Pam Ambalat, peristiwa kenaikan pangkat seperti yang dialami ini 6 prajurit ini bisa dikatakan sebuah peristiwa langka. Sebab enggak semua orang bisa mengalaminya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |