Pertamina Gerak Cepat Antisipasi Dampak Konflik AS-Iran, Anggota Komisi VI Nilai Bentuk Profesionalisme

4 hours ago 2

Senin, 23 Juni 2025 - 21:50 WIB

Jakarta, VIVA – Langkah cepat dan strategis yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dalam menjaga stabilitas pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Iran dinilai tepat dilakukan. Sebab, konflik tersebut berpotensi mengganggu jalur vital distribusi energi global, terutama di kawasan Selat Hormuz

Anggota Komisi VI DPR RI Ahmad Labib menilai bahwa respons Pertamina dalam mengelola risiko global ini menunjukkan profesionalisme dan kesiapan tinggi. Khususnya dalam menjaga ketahanan energi nasional, di tengah potensi gangguan pasokan dan lonjakan harga minyak mentah dunia. 

“Komisi VI DPR RI memberikan dukungan penuh kepada Pertamina yang telah bekerja cepat, profesional, dan antisipatif dalam mengelola risiko global ini. Ini menunjukkan kesiapan Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Ahmad Labib di Gedung DPR RI, dikutip dari keterangannya, Senin, 23 Juni 2025.

Ahmad Labib juga menegaskan bahwa skenario darurat yang tengah disiapkan Pertamina, termasuk antisipasi jika Selat Hormuz ditutup, merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang harus didukung secara politik dan fiskal.

“Penutupan Selat Hormuz bukan hanya menjadi ancaman regional, tapi risiko global. Sebagian besar impor minyak mentah Indonesia selama ini melalui jalur tersebut. Karena itu, skema mitigasi yang disiapkan Pertamina harus kita dukung dan kawal bersama,” lanjutnya.

“Kita memahami bahwa konflik AS-Iran bisa berdampak pada lonjakan harga minyak mentah dunia. Tapi Pertamina tidak panik. Justru mereka memperkuat stok, membuka peluang pasokan dari kawasan lain, dan tetap menjaga harga di dalam negeri agar tidak memberatkan masyarakat,” kata Labib. 

Dia pun menegaskan bahwa Parlemen siap memberikan dukungan anggaran dan regulasi untuk memastikan Indonesia mampu bertahan dalam tekanan energi global. Ia juga mendorong adanya koordinasi lintas sektor antara Pertamina, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, serta TNI dalam pengamanan jalur distribusi energi nasional.

Anggota Komisi VI DPR RI Ahmad Labib.

Lebih lanjut dia menyerukan pentingnya penguatan produksi migas dalam negeri untuk ketahanan energi jangka panjang. 

“Jangan sampai rakyat yang menjadi korban jika kita tidak siap menghadapi krisis pasokan,” tegasnya. 

Sebagai penutup, Ahmad Labib mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak panik, menggunakan energi secara bijak, dan percaya pada kemampuan nasional dalam menjaga kedaulatan energi di tengah dinamika global yang tak menentu.

Halaman Selanjutnya

Dia pun menegaskan bahwa Parlemen siap memberikan dukungan anggaran dan regulasi untuk memastikan Indonesia mampu bertahan dalam tekanan energi global. Ia juga mendorong adanya koordinasi lintas sektor antara Pertamina, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, serta TNI dalam pengamanan jalur distribusi energi nasional.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |