PM Anwar Ibrahim: Malaysia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

3 hours ago 2

Senin, 27 Oktober 2025 - 13:10 WIB

Kuala Lumpur, VIVA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Malaysia siap berpartisipasi dalam misi pasukan perdamaian PBB di Gaza bersama negara-negara lain, termasuk anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Anwar menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, menurut media pemerintah Bernama News.

"Malaysia juga menegaskan kembali sikap tegasnya dalam mendukung perjuangan Palestina, dan menyambut baik posisi konsisten PBB serta keputusan Mahkamah Internasional (ICJ), yang menegaskan bahwa blokade bantuan kemanusiaan oleh rezim Israel ke Gaza merupakan pelanggaran hukum internasional," ujar PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor perdana menteri.

PM Malaysia Anwar Ibrahim bersama Sekjen PBB António Guterres di KTT ASEAN

Photo :

  • Dok Anwar Ibrahim

Dalam pertemuan tersebut, Anwar dan Guterres juga membahas peran Malaysia sebagai ketua ASEAN dalam memfasilitasi perundingan damai antara Thailand dan Kamboja, serta dalam mempromosikan dialog inklusif di Myanmar.

Berdasarkan rencana 20 poin AS, perjanjian gencatan senjata bertahap di Gaza antara Hamas dan Israel, yang dimediasi melalui mediasi regional dan internasional, mulai berlaku pada 10 Oktober.

Diketahui, beberapa negara menyatakan kesiapan untuk berkontribusi. Misalnya, Indonesia siap menyiapkan brigade sekitar 1.212 personel untuk Gaza jika mendapat mandat dari United Nations. 

Mesir juga telah mengajukan proposal ke Dewan Keamanan PBB untuk “internasional presence” di Gaza dan Tepi Barat. Beberapa laporan menyebut bahwa wacana misi bernama International Stabilisation Force (ISF) sedang dirancang untuk menerapkan mandat di Gaza: menjaga keamanan, pelatihan polisi Palestina, mendukung transisi.

Amerika Serikat tengah menjajaki cara menempatkan pasukan internasional di Jalur Gaza, yang kemungkinan berada di bawah mandat PBB, kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Jumat, 24 Oktober 2025.

"Beberapa negara tidak bisa berpartisipasi kecuali mereka memiliki mandat dari PBB," kata Rubio kepada pers di pusat koordinasi AS–Israel untuk Gaza di Kiryat Gat, sekitar 56 kilometer dari ibu kota Israel, Tel Aviv.

"Jadi mungkin akan ada resolusi PBB — itu salah satu jalannya. Kami juga bisa membuat kesepakatan internasional. Kami sedang membahasnya. Kami akan menemukan formula yang tepat untuk melakukannya. Mungkin lewat PBB," kata dia.

Halaman Selanjutnya

Soal kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Rubio mengatakan pelaksanaannya "tidak akan berjalan lurus. Akan ada pasang surut serta berbagai lika-liku."

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |