Superbank Siap Melantai di BEI, Incar Dana Rp3 Triliun untuk Ekspansi Besar-besaran

2 hours ago 1

Selasa, 25 November 2025 - 19:50 WIB

Jakarta, VIVA – Pedatang baru segear hadir di pasar modal, yakni PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA), yang berencana menggelar penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Perusahaan bank digital milik Grup Emtek dan Grab ini membidik dana sebanyak-banyaknya Rp 3,06 triliun. 

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 4,40 miliar saham atau setara 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. SUPA mematok harga harga penawaran awal (book building) sebesar Rp525 hingga Rp695 per saham.

Dana hasil IPO, sekitar 70 persen untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit. Jumlah ini meliputi seluruh dana hasil penawaran umum dikurangi biaya-biaya emisi.

Sisanya atau sebanyak 30 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk belanja modal guna pengembangan produk perseroan. Realisasi akan dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 2026 hingga lima tahun ke depan. 

Suasana di lantai Bursa Efek Indonesia (foto ilustrasi)

Photo :

  • VIVAnews/M Ali Wafa

Dikutip dari Antara pada Selasa, 25 November 2025, pengembangan produk mencakup lini pendanaan, pembiayaan, hingga sistem pembayaran. Upaya ini fokus pada solusi digital untuk ritel dan UMKM demi mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Upaya ini turut diperkuat melalui pembangunan teknologi informasi (IT) yang saling terintegrasi, mulai dari investasi infrastruktur, sistem operasional, pemanfaatan AI dan data analytics, hingga penguatan keamanan siber. Seluruhnya ditujukan untuk membentuk fondasi digital yang kokoh, efisien, dan aman.

Saham SUPA secara resmi akan melantai di BEI dengan kode saham SUPA pada 17 Desember 2025. Dengan masa book building calon emiten ini berlangsung pada 25 November 2025 hingga 1 Desember 2025. 

Kemudian, masa penawaran umum berlangsung pada tanggal 10-15 Desember 2025. Selanjutnya, masa penjatahan pada tanggal 15 Desember 2025.

Struktur kepemilikan Superbank mencatat PT Elang Media Visitama selaku anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebagai pemegang saham terbesar dengan porsi 31,11 persen. Sementara PT Kudo Teknologi Indonesia (KTI) yang berada di bawah naungan Grab Holding, Inc menguasai saham SUPA sebesar 19,16 persen.

Perusahaan menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), serta PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. (Ant)

Dirut BTN Nixon LP Napitupulu.

BTN Serap Habis Dana Penempatan Pemerintah, Dirut: Sudah Jadi Kredit

Pencapaian tersebut sesuai dengan proyeksi BTN sebelumnya dan lebih cepat dari target pemerintah yakni akhir Desember 2025.

img_title

VIVA.co.id

21 November 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |