Jakarta, VIVA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara terbuka mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang ia pimpin selama ini masih belum optimal. Ia menilai, keterbukaan informasi kepada publik masih perlu ditingkatkan, dan sebagai kepala negara, ia bertanggung jawab penuh atas hal tersebut.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo dalam acara sarasehan ekonomi bertajuk “Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan,” yang juga dihadiri oleh berbagai pihak penting, mulai dari para ekonom, investor, hingga pimpinan media nasional.
Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025 (sumber: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Prabowo menekankan bahwa forum ini diadakan atas permintaannya pribadi. Ia merasa perlu ada penjelasan yang lebih lugas kepada masyarakat mengenai kondisi ekonomi Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan global yang terus berubah.
"Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah memasuki masa 6 bulan bekerjanya pemerintah yang saya pimpin, sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak 20 Oktober 2024, sudah saatnya lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan-keterangan tentang keadaan yang berlaku," kata Prabowo yang dikutip dari siaran langsung di YouTube VIVA pada Selasa, 8 April 2025.
Prabowo pun tidak segan mengakui kekurangan dalam hal komunikasi dari pihak pemerintah yang sudah ia sadari sejak beberapa minggu lalu. Sehingga dirinya merasa bertanggung jawab atas hal tersebut.
“Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto di acara sarasehan ekonomi 2025
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dirinya memang menganut prinsip bekerja berdasarkan bukti dan hasil nyata (evidence-based performance). Menurutnya, dirinya lebih memilih menunjukkan hasil kerja dibandingkan banyak berbicara tanpa dasar yang jelas.
“Jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata, itu sifat saya. Jadi saya minta selalu dinilai oleh hasil yang saya lakukan, prestasi yang saya lakukan. Dan saya percaya saya berpendapat, rakyat pun akan menilai dengan hasil,” tambahnya.
Agar pemerintahannya lebih komunikatif, Prabowo mengaku telah membuat buku strategi transformasi bangsa yang berisi secara jelas dan gamblang soal dasar-dasar kepemerintahan yang dipimpinnya. Ia ingin menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki komunikasi publik dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah dapat dipahami masyarakat secara luas
“Dan bagi kami, kami sangat terbuka, kami sangat transparan, kami buat buku strategi transformasi bangsa, dan kita sebarkan. Di situ jelas dan gamblang dasar-dasar pemerintah yang saya pimpin,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, Presiden turut didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Hadir pula Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo serta jajaran menteri dari Kabinet Merah Putih.
Halaman Selanjutnya
Source : Youtube Setpres