Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto mengakui saat ini terjadi guncangan dunia imbas kebijakan tarif dagang baru yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Dia mengungkap banyak negara cemas akibat kebijakan tersebut.
Demikian disampaikan Prabowo dalam acara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025.
"Apa yang terjadi sekarang guncangan dunia akibat negara yang ekonominya terkuat, membuat kebijakan-kebijakan memberi peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara," kata Prabowo dalam sambutannya.
Kebijakan tarif Trump itu tak hanya membuat banyak negara cemas. Prabowo menekankan, kebijakan itu juga menimbulkan ketidakpastian dunia.
"Ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia, banyak negara yang cemas, padahal sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita dari sejak dulu dan termasuk saya bertahun-tahun, saya sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri," ujarnya.
Imbas kebijakan tersebut, Prabowo kemudian mengundang sejumlah tokoh dalam pengelolaan ekonomi untuk menyampaikan paparan terkait kondisi ekonomi Indonesia apa adanya.
"Yang real, the real situation, mereka akan paparkan kemudian kita buka kesempatan untuk ada tanggapan, ada sanggahan, ada pertanyaan, kita terbuka," kata Presiden.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif timbal balik lebih tinggi kepada puluhan negara yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan Amerika Serikat. Sementara negara lainnya akan tetap dikenakan tarif impor 10 persen, dan akan berlaku mulai 9 April 2025.
Dikutip laman whitehouse.gov, Presiden Trump menggunakan kewenangannya memberlakukan tarif berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional tahun 1977 (IEEPA) untuk mengatasi keadaan darurat nasional yang ditimbulkan oleh defisit perdagangan yang besar dan terus-menerus, imbas tidak adanya timbal balik dalam hubungan perdagangan negara lain.
Bagan yang diangkat Trump memiliki tiga kolom. Kolom pertama adalah daftar negara. Kemudian, kolom kedua merupakan besaran tarif yang dikenakan suatu negara terhadap barang-barang dari AS.
Bagan tersebut di antaranya pungutan pajak 34 persen atas impor dari Tiongkok, pajak 20 persen atas impor dari Uni Eropa, 25 persen atas impor Korea Selatan, 24 persen atas impor dari Jepang, dan 32 persen atas impor Taiwan.
Indonesia termasuk dalam daftar negara yang diklasifikasikan Trump dalam daftar tarif timbal balik. Disebutkan bahwa Indonesia menerapkan tarif sebesar 64 persen untuk barang-barang dari AS. AS kemudian akan mengenakan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang Indonesia yang dijual di AS.
Halaman Selanjutnya
"Yang real, the real situation, mereka akan paparkan kemudian kita buka kesempatan untuk ada tanggapan, ada sanggahan, ada pertanyaan, kita terbuka," kata Presiden.