Selasa, 10 Juni 2025 - 22:46 WIB
Jakarta, VIVA – Sampah plastik bernilai rendah bisa diubah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain, melakukan daur ulang, dibuat produk kerajinan hingga mengolahnya menjadi bahan baku baru.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Justin Wiganda, mengungkapkan, industri daur ulang plastik memainkan peran kunci dalam upaya pengurangan volume sampah plastik yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Scroll untuk informasi selengkapnya!
“Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap pencemaran lingkungan akibat sampah plastik, pelaku industri daur ulang plastik hadir sebagai bagian penting dalam menciptakan ekonomi sirkular dan mendorong pemanfaatan kembali material plastik pascakonsumsi,” ujar Justin dalam keterangannya, dikutip Selasa 10 Juni 2025.
Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi, menambahkan, kemasan plastik pascakonsumsi yang mempunyai nilai rendah atau low value atau sulit didaur ulang oleh karena bentuk dan ukurannya, menjadi menjadi masalah utama dalam pendaur ulangan plastik.
“Dengan hadirnya produk daur ulang seperti Circlo menjadi salah satu solusi yang mendorong terbentuknya rantai pasok yang kuat dan terintegrasi. Ini menunjukkan bahwa inovasi dan kolaborasi antara pelaku industri daur ulang, baik di hulu maupun hilir, sangat diperlukan karena merupakan kunci untuk kelangsungan hidup dan penguatan industri daur ulang plastik serta terciptanya ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah plastik di Indonesia,” kata Justin.
Menurut Justin, produk Circlo tidak hanya menciptakan dampak ekonomi dalam sistem daur ulang plastik, tetapi juga menitikberatkan solusi untuk mengelola sampah plastik.
“Kami melihat potensi besar dalam mengubah sampah bernilai rendah menjadi sumber daya sekaligus memperkuat ekosistem daur ulang. Dengan menciptakan kebutuhan akan sampah plastik yang bernilai rendah, maka akan meningkatkan kolektivitas yang dapat memberikan manfaat lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor industri daur ulang,” tuturnya.
Circlo sendiri merupakan produk cacahan plastik sebagai bahan campuran untuk infrastruktur aspal plastik. Selain sebagai campuran infrastruktur berkelanjutan, Circlo juga dikembangkan sebagai sebuah ekosistem daur ulang yang tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi beban lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dari sampah plastik.
“Dengan mengedepankan prinsip sirkularitas, Circlo mengolah sampah plastik bernilai rendah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, sekaligus menciptakan rantai nilai yang berkelanjutan dari hulu ke hilir,” katanya.
“Lebih dari itu, produk ini juga telah memenuhi spesifikasi yang diperlukan untuk campuran aspal plastik sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan Campuran Aspal Plastik yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU),” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Circlo sendiri merupakan produk cacahan plastik sebagai bahan campuran untuk infrastruktur aspal plastik. Selain sebagai campuran infrastruktur berkelanjutan, Circlo juga dikembangkan sebagai sebuah ekosistem daur ulang yang tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi beban lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dari sampah plastik.