Semarang, VIVA – Yayasan Mentari Sehat Indonesia (YMSI) mengadakan Jambore Kader dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2025 dengan tema “Giatkan Ketahanan Komunitas dalam Eliminasi TBC: Terima Kasih Sudah Bertahan Para Pejuang dan Pemerjuang TBC”.
Berlokasi di area Car Free Day (CFD) Simpang Lima, Kota Semarang, acara ini dihadiri oleh seluruh kader dari cabang YMSI Se-Karesidenan Semarang yakni kader Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kendal.
Rangkaian kegiatan Jambore Kader menarik minat masyarakat di area CFD Simpang Lima. Masyarakat bersama kader turut serta mengikuti senam bersama yang dipimpin oleh salah satu kader SSR Kota Semarang.
Inti dari rangkaian kegiatan Jambore Kader ini adalah Kampanye Edukasi TBC untuk meningkatkan kepedulian dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya deteksi dini TBC pada kontak serumah dan kontak erat pasien TBC sebagai kelompok yang berisiko tinggi. Para kader juga mendorong pemerintah, masyarakat terdampak TBC, mitra OMS, sektor swasta, dan masyarakat untuk terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC.
Kampanye ini mengusung tagar #TBCBisaSembuh, bertujuan mengedukasi masyarakat bahwa Tuberkulosis merupakan penyakit menular dan mematikan, namun tetap bisa disembuhkan apabila segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit saat mengalami gejala. Pemerintah juga menyediakan obat TBC secara gratis sebagai upaya penanggulangan.
Kader YMSI memberikan leaflet dan balon yang bertuliskan Temukan Obat Sampai Sembuh (TOSS TB) kepada masyarakat. Hal ini merupakan langkah dari YMSI dalam memadukan strategi kolaborasi, kampanye, advokasi dan pemberdayaan untuk dapat mendukung program nasional yaitu eliminasi TBC di tahun 2030.
“Pesan saya untuk kegiatan Jambore TBC ini adalah agar kegiatan ini mampu menjadi salah satu media kampanye supaya TBC bisa diketahui masyarakat dan dikenal masyarakat. Ending-nya masyarakat itu nanti bisa paham bahwa TBC adalah penyakit yang mematikan, menular, tetapi sejatinya bisa disembuhkan dengan catatan kalaupun sakit segera periksa ke layanan pemerintah dan obatnya gratis,” ungkap Supriyanto, Ketua MSI.
Melalui Jambore Kader Mentari Sehat Indonesia, semangat kolaboratif antara kader kesehatan, masyarakat, generasi muda, dan berbagai pemangku kepentingan semakin memperkuat ketahanan komunitas dalam menghadapi TBC.
Yayasan Mentari Sehat Indonesia terus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung eliminasi TBC di Indonesia melalui pendekatan yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga melibatkan peran mahasiswa, para SDGs Heroes yang tengah mengikuti magang Campus Leaders Program Bakrie Center Foundation (BCF) batch 10. Melalui Campus Leaders Program, BCF berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak lintas sektor, termasuk komunitas dan masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih sehat, berdaya, dan lestari.
Halaman Selanjutnya
“Pesan saya untuk kegiatan Jambore TBC ini adalah agar kegiatan ini mampu menjadi salah satu media kampanye supaya TBC bisa diketahui masyarakat dan dikenal masyarakat. Ending-nya masyarakat itu nanti bisa paham bahwa TBC adalah penyakit yang mematikan, menular, tetapi sejatinya bisa disembuhkan dengan catatan kalaupun sakit segera periksa ke layanan pemerintah dan obatnya gratis,” ungkap Supriyanto, Ketua MSI.