SMBC Indonesia Raih Laba Rp634 Miliar di Kuartal I-2025, Kredit Retail Tumbuh 31 Persen

5 hours ago 3

Rabu, 30 April 2025 - 21:20 WIB

Jakarta, VIVA – PT Bank SMBC Indonesia Tbk atau SMBC Indonesia mengumumkan pertumbuhan signifikan dari segmen bank digital serta menguatnya fundamental bisnis selama periode kuartal I-2025.Emiten berkode BTPN mampu membukukan kinerja solid melalui pertumbuhan pendapatan operasional serta penyaluran kredit retail.

Pendapatan operasional meningkat 42 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 4,6 triliun. Ini dicatatkan saat kondisi suku bunga relatif tinggi serta tantangan atas berbagai ketidakpastian perekonomian global,

SMBC Indonesia membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 34 persen secara tahunan menjadi Rp 4,1 triliun yang berasal dari pendapatan bunga dari kredit, penempatan aset likuid, dan pendapatan bunga bersih Grup OTO. Pertumbuhan pendapatan turut disumbangkan oleh pendapatan fee dari Grup OTO. 

Laba bersih setelah pajak setelah konsolidasi selama periode Januari sampai Maret 2025 mencapai Rp 634 miliar atau melonjak 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut ditopang juga bergabungnya Grup OTO ke dalam konglomerasi SMBC Indonesia dalam memberikan produk dan layanan untuk nasabah di berbagai segmen.

BTPN.

Photo :

  • Dokumentasi BTPN.

Secara total penyaluran kredit SMBC Indonesia meningkat 1 persen secara yoy menjadi Rp 188,1 triliun. Sejalan dengan lonjakan total aset SMBC Indonesia naik tipis sepanjang periode tersebut menjadi Rp 240,1 triliun. 

Kredit retail melesat 31 persen secara yoy berkat kontribusi pertumbuhan drastis secara tahunan dari beberapa anak usaha yang ada di dalam ekosistem SMBC Indonesia. Penyaluran kredit dari Joint Finance naik 282 persen, Jenius tumbuh 22 persen dan Mikro melesat 29 persen. 

Kredit usaha kecil dan menengah (UKM) meningkat 2 persen secara tahunan. Namun, pembiayaan kredit korporasi dan komersial lebih merosot sebesar 2 persen secara yoy akibat dinamika suku bunga, fluktuasi nilai tukar, dan persaingan pasar yang ketat yang mempengaruhi keputusan bisnis korporasi secara umum. 

"SMBC Indonesia terus menunjukkan resistensinya terhadap dinamika pasar global yang menantang dengan kinerja operasional yang solid dan berkelanjutan," ujar Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk, Henoch Munandar, dikutip dari keterangan tertulis.

Perseroan menyampaikan total dana pihak ketiga (DPK) merosot 2 persen secara tahunan menjadi Rp 117,4 triliun. Namun, perseroan tetap mempertahankan performa DPK di segmen retail dengan mencatat pertumbuhan sebesar 14 persen, naik dari Rp 51,9 triliun menjadi Rp 59,2 triliun.

Pertumbuhan dana pihak ketiga di segmen retail ini didukung oleh transformasi di sejumlah cabang di sejumlah kota sepanjang triwulan I-2025 sebagai kelanjutan dari transformasi merek yang diluncurkan Bank menjelang akhir tahun 2024. Deposito berjangka meningkat 6 persen secara yoy menjadi Rp 75,4 triliun sehingga berdampak ke rasio CASA yang lebih rendah di level 36 persen.

Henoch Munandar menyampaikan, kinerja keuangan positif pada kuartal perdana membuat perseroan optimis mampu mencatat pertumbuhan lebih baik hingga akhir tahun. Hal tersebut dilakukan dengan konsisten menunjukkan resistensi terhadap dinamika pasar global.

"Pencapaian ini semakin memperkuat langkah kami untuk mengarungi 2025 dengan strategi integrasi bisnis yang efektif untuk melayani setiap segmen nasabah serta menciptakan pertumbuhan yang lebih bermakna bagi masyarakat," tutup Henoch.

Halaman Selanjutnya

Kredit usaha kecil dan menengah (UKM) meningkat 2 persen secara tahunan. Namun, pembiayaan kredit korporasi dan komersial lebih merosot sebesar 2 persen secara yoy akibat dinamika suku bunga, fluktuasi nilai tukar, dan persaingan pasar yang ketat yang mempengaruhi keputusan bisnis korporasi secara umum. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |