Soroti Situasi Global, Prabowo: Tiap Negara Harus Siap Hadapi Kemungkinan Terburuk

1 week ago 7

Sabtu, 12 April 2025 - 09:48 WIB

 Antalya, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Antalya, Turkiye. Dalam forum tersebut, Prabowo turut menyoroti situasi global saat ini.

Awalnya, Prabowo menyampaikan pandangannya terhadap kondisi geopolitik global yang menurutnya makin menjauh dari prinsip-prinsip keadilan dan tatanan berbasis aturan. Meski demikian, Presiden menegaskan bahwa diplomasi tetap menjadi jalan terbaik yang harus terus diperjuangkan.

“Kita tidak bisa menyerah pada diplomasi,” kata Prabowo dalam forum tersebut, Jumat, 11 April 2025.

Mengutip filsuf dan sejarawan Yunani kuno, Thucydides, Prabowo menyoroti kenyataan pahit bahwa kekuatan kerap menjadi penentu kebenaran dalam hubungan internasional saat ini. 

“Yang kuat akan melakukan apa yang mereka bisa dan yang lemah akan menderita apa yang harus mereka derita,” ungkap dia.

Menurutnya, dunia sedang menyaksikan kemunduran nilai-nilai yang dibangun pasca Perang Dunia Kedua oleh kekuatan Barat sendiri, seperti demokrasi dan hak asasi manusia. Nilai yang diadopsi oleh banyak negara berkembang, tetapi menurut Presiden kini justru diam ketika pelanggaran terjadi di depan mata.

“Kami percaya pada demokrasi. Kami percaya pada hak asasi manusia. Kami percaya pada tatanan yang berdasarkan aturan," kata Prabowo. 

"Namun, sekarang, tiba-tiba, kita melihat di depan mata kita, katakanlah apa yang disebutkan Presiden Erdogan, anak-anak yang tidak bersalah, wanita yang tidak bersalah, pria yang tidak bersenjata dibantai di depan mata seluruh dunia,” sambungnya. 

Meski menekankan pentingnya jalur diplomasi, Prabowo mengakui bahwa realitas global saat ini memaksa negara-negara untuk meningkatkan kesiapsiagaan masing-masing. 

Kepala Negara juga memandang bahwa ketidakpastian global saat ini akan berpengaruh terhadap banyak hal termasuk kemiskinan dan kelaparan. 

"Artinya, sekarang setiap negara harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Ini akan mengambil sumber daya kita yang seharusnya digunakan untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan," kata Prabowo.

“Kalau Anda mau tanya, saya katakan kita harus melalui jalur diplomasi. Tapi sekarang banyak negara yang sedang menilai, saya kira, dan bersiap untuk yang terburuk,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

"Namun, sekarang, tiba-tiba, kita melihat di depan mata kita, katakanlah apa yang disebutkan Presiden Erdogan, anak-anak yang tidak bersalah, wanita yang tidak bersalah, pria yang tidak bersenjata dibantai di depan mata seluruh dunia,” sambungnya. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |