Sosok Tri Cahyaningsih, Peraih Skor Tertinggi yang Gagal Jadi PNS Lantaran Tinggi Badan Kurang 0,5 Cm

22 hours ago 2

Jumat, 21 Februari 2025 - 05:01 WIB

Jawa Tengah, VIVA – Nama Tri Cahyaningsih menjadi sorotan warganet baru-baru ini di media sosial. Hal itu dikarenakan ia merupakan seorang peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang meraih skor tertinggi yang gagal menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ia diketahui gagal dalam seleksi kesehatan atau tahap akhir seleksi hanya karena tinggi badannya kurang 0,5 cm dari syarat yang ditetapkan. Tentu hal tersebut harus menelan kekecewaannya yang mendalam.

Ilustrasi pendaftaran CPNS 2024

Dirangkum VIVA Jum'at, 21 Februari 2025, berikut sosok Tri Cahyaningsih, peraih skor tertinggi yang gagal jadi PNS lantaran tinggi badan kurang 0,5 cm.

Sosok Tri Cahyaningsih

Tri Cahyaningsih merupakan seorang perempuan yang tinggal di Desa Penggung, Kecamatan/Kabupaten Boyolali. Ia diketahui memiliki panggilan akrab bernama Ayya.

Ayya ini adalah pekerja sebagai buruh pabrik sejak tahun 2018. Diketahui, ia telah menikah dan memiliki dua orang anak. Anak pertamanya kini duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD), sedangkan yang kecil masih berusia 4,5 tahun.

Suami dari Ayya ini merupakan pekerja sebagai buruh pabrik di Salatiga. Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah menjadi impiannya sejak 2017.

Berbekal ijazah SMA, ia memberanikan diri mendaftar seleksi CPNS sebagai penjaga tahanan. Tak hanya sekali, ia mengikuti tes CPNS dan gagal pada tahun 2017.

Sejumlah peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) menggunakan sistem Computer Assited Tes (CAT) CPNS secara serantak di Gedung Serbaguna Balai Kota Tasikmalaya, Jawa Barat

Photo :

  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Di tahun ini menjadi kesempatan besar bagi Ayya untuk mengabdikan diri pada negara. Namun, impian tersebut gagal lantaran kurang tinggi badan hanya 0,5 cm, meski sudah mendapatkan skor terbaik.

"Gelo (kecewa) pastine (pastinya), kurang 0,5 sentimeter aja lho. Tapi gak apa-apa, memang belum rejekine," ungkap Ayya.

Padahal, ia telah berusaha keras untuk belajar meskipun memiliki dua orang anak. Bahkan ia tetap menyempatkan waktu belajar yang terbatas dan hanya bisa berlatih soal try out CPNS di internet pada malam hari.

Meski gagal kali ini, ia tetap bertekad mencoba lagi jika ada formasi yang sesuai.

“Kalau ada bukaan lagi (formasi) yang sesuai, mau daftar lagi,” kata Ayya.

Halaman Selanjutnya

Berbekal ijazah SMA, ia memberanikan diri mendaftar seleksi CPNS sebagai penjaga tahanan. Tak hanya sekali, ia mengikuti tes CPNS dan gagal pada tahun 2017.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |