Jakarta, VIVA – Senior Public Affairs and Sustainability Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menegaskan komitmen perusahaannya dalam sumber daya air secara terpadu dari hulu ke hilir, dan membantu memperkuat tata kelola air lokal.
Hal tersebut ujar Karyanto,dilakukan melalui peta jalan keberlanjutan Perusahaan melalui Danone Impact Journey (DIJ).
“Inisiatif yang kami lakukan ini melibatkan pengelolaan Inisiatif ini juga mendukung pemberdayaan komunitas lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelas Karyanto dikutip dari keterangannya, Sabtu, 1 Maret 2025.
Dia mengungkapkan, sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia masih menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air, terutama untuk daerah Jawa dan Bali. Melalui inisiatif tersebut, Danone berkomitmen membantu pemerintah dalam menghadapi tantangan itu.
Pabrik AQUA di Banyuwangi
Photo :
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
“Faktor populasi yang padat dan aktivitas ekonomi, termasuk pariwisata, meningkatkan tekanan terhadap sumber daya air, terutama di musim kemarau. Menanggapi tantangan ini, Danone Indonesia aktif mengelola 10 daerah aliran sungai di Jawa dan Bali.” tambah Karyanto.
Dia menjelaskan, Danone Indonesia menerapkan solusi berbasis alam serta praktik berkelanjutan yang diantaranya mencakup konservasi lanskap dengan penanaman 2,6 juta pohon untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Kemudian, pembangunan 20.000 parit resapan (rorak) dan 2.500 sumur resapan untuk pemulihan air tanah; serta pertanian regeneratif untuk efisiensi air yang melibatkan lebih dari 1.000 petani di 500 hektar lahan guna meningkatkan produktivitas dan ketahanan pertanian.
Selain itu, Danone Indonesia juga telah memberikan manfaat akses air bersih bagi 563.000 orang di komunitas sekitar lokasi operasional serta di tingkat nasional. Berbagai inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen untuk mewujudkan Dampak Positif Air (Positive Water Impact), yaitu dengan mengembalikan lebih banyak air ke alam dan masyarakat dibandingkan air yang digunakan untuk proses produksi perusahaan.
Penghitungan volume air merupakan proses pengukuran dan pemantauan dampak inisiatif pengelolaan air secara akurat yang telah diterapkan oleh Danone Indonesia dan telah tervalidasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Program ini telah meningkatkan produktivitas hasil panen hingga 50 persen, meningkatkan pendapatan tahunan hingga lebih dari 30 persen bagi lebih dari 150 petani, juga melindungi petani hulu dari risiko longsor dan gagal panen. Inisiatif ini juga berperan penting dalam peningkatan kapasitas praktik budidaya dan pengelolaan sumber daya air bagi 1000 petani, bahkan, telah menjadi proyek percontohan pertanian berkelanjutan pada 150 hektare lahan garapan,” terang Karyanto.
Lebih lanjut menurutnya, model inisiatif ini menjadi blueprint bagi program pengelolaan air di seluruh wilayah operasional Danone Indonesia di masa yang akan datang.
“Kami ingin menegaskan bahwa keberlanjutan rantai pasok tidak hanya berdampak pada bisnis, tetapi juga membawa perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan penghargaan ini, Danone Indonesia semakin berkomitmen dalam membangun ekosistem rantai pasok yang tangguh dan berkelanjutan,” tutup Karyanto.
Atas komitmen tersebut, Danone Indonesia meraih penghargaan bergengsi Gartner Power of the ProfessionTM - Supply Chain Awards dalam kategori Social Impact of The Year. Ini merupakan pengakuan dan apresiasi kelas dunia yang diberikan oleh Gartner, lembaga konsultan manajemen yang berbasis di Amerika Serikat.
Penghargaan diberikan atas komitmen Danone Indonesia dalam upaya pelestarian air termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS), penguatan rantai pasok serta pemberdayaan masyarakat. Program penghargaan tahunan yang berbasis komunitas ini, mengakui inovasi luar biasa dalam rantai pasok global yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas, sekaligus mendorong kinerja bisnis yang berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya
Penghitungan volume air merupakan proses pengukuran dan pemantauan dampak inisiatif pengelolaan air secara akurat yang telah diterapkan oleh Danone Indonesia dan telah tervalidasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).