Tak Semua Jerawat Sama, Kenali 13 Jenis Jerawat dan Cara Menanganinya

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Jerawat kerap dianggap sebagai masalah kulit yang sepele. Padahal, kondisi ini memiliki beragam jenis dengan penyebab dan cara penanganan yang berbeda. Tidak semua jerawat muncul karena faktor kebersihan wajah semata. Perubahan hormon, stres, pola makan, hingga penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai juga dapat memicu timbulnya jerawat.

Selain itu, masih banyak orang yang menyamakan semua jerawat dan menanganinya dengan cara yang sama. Akibatnya, jerawat justru semakin meradang, meninggalkan bekas, bahkan memicu masalah kulit lain yang lebih serius. Memahami jenis jerawat menjadi langkah awal yang penting sebelum menentukan perawatan yang tepat.

Dalam dunia dermatologi, jerawat tidak hanya terbatas pada komedo atau jerawat merah yang sering terlihat di permukaan kulit. Berikut 13 tipe jerawat dari yang ringan sampai terparah dilansir dari WebMD pada Senin, 22 Desember 2025.

1. Jerawat Vulgaris

Jerawat ini merupakan jenis jerawat yang paling umum. Biasanya ditandai dengan munculnya komedo hitam, komedo putih, dan jerawat lainnya di wajah, dada, bahu, serta punggung. Jerawat ini umumnya tergolong ringan dan dapat membaik dengan obat yang dijual bebas.

2. Komedo

Komedo terjadi ketika folikel rambut tersumbat minyak dan sel kulit mati. Komedo bisa berkembang menjadi komedo putih atau hitam. Salah satu pemicunya adalah penggunaan produk yang bersifat komedogenik. Karena itu, disarankan memilih produk berlabel nonkomedogenik agar tidak menyumbat pori-pori.

3. Komedo Hitam (Blackheads)

Komedo ini terbuka di permukaan kulit dan tampak berwarna hitam. Warna gelap tersebut bukan karena kotoran, melainkan reaksi minyak dan sel kulit mati terhadap udara. Komedo hitam umumnya bisa diatasi dengan produk perawatan yang dijual bebas.

4. Komedo Putih (Whiteheads)

Berbeda dari komedo hitam, komedo putih terjadi saat pori-pori tersumbat namun tidak terbuka. Obat yang digunakan untuk mengatasi komedo hitam biasanya juga efektif untuk komedo putih.

5. Papula

Papula merupakan jerawat yang meradang dan terlihat sebagai benjolan kecil berwarna merah. Jenis jerawat ini sering terasa nyeri saat disentuh. Memencet atau menggaruk papula dapat memperparah peradangan dan meningkatkan risiko bekas luka.

6. Pustula

Pustula mirip dengan komedo putih, tetapi disertai lingkaran merah di sekelilingnya. Bagian tengahnya berisi nanah berwarna putih atau kuning. Pustula sebaiknya tidak dipencet karena dapat meninggalkan bekas luka atau noda gelap di kulit.

7. Nodul

Nodul adalah benjolan jerawat berukuran besar, keras, dan tumbuh jauh di dalam kulit. Biasanya terasa nyeri dan berisiko tinggi meninggalkan bekas luka. Penanganan nodul umumnya memerlukan perawatan dari dokter kulit karena obat bebas sering kali tidak cukup efektif.

8. Kista

Kista merupakan jerawat besar berisi nanah yang tampak menyerupai bisul. Sama seperti nodul, kista terasa nyeri dan berisiko meninggalkan bekas permanen. Kondisi ini menandakan jerawat yang tergolong parah dan membutuhkan penanganan medis.

9. Jerawat Ringan

Jerawat dikategorikan ringan jika jumlah komedo kurang dari 20, benjolan meradang kurang dari 15, atau total jerawat tidak lebih dari 30. Biasanya dapat diatasi dengan obat oles yang dijual bebas, meski hasilnya baru terlihat setelah beberapa minggu.

10. Jerawat Sedang

Jerawat sedang ditandai dengan jumlah komedo antara 20 hingga 100, atau benjolan meradang sebanyak 15 hingga 50. Dalam kondisi ini, dokter kulit biasanya merekomendasikan obat resep karena perawatannya membutuhkan waktu dan pengawasan lebih lanjut.

11. Jerawat Nodulokistik Parah

Jenis jerawat ini ditandai dengan banyak nodul dan kista yang meradang. Warna jerawat bisa berubah menjadi merah tua atau keunguan dan sering meninggalkan bekas luka. Dalam beberapa kasus, dokter menyuntikkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan nyeri.

12. Jerawat Konglobata

Jerawat ini merupakan salah satu bentuk jerawat paling parah. Ditandai dengan nodul besar yang saling terhubung di bawah kulit. Jerawat konglobata bisa muncul di wajah, leher, dada, lengan, hingga bokong, dan hampir selalu meninggalkan luka. Kondisi ini lebih sering dialami pria dan dapat dipicu penggunaan steroid atau hormon testosteron.

13. Jerawat Mekanika

Jerawat mekanika muncul akibat panas, gesekan, atau tekanan pada kulit, misalnya dari penggunaan helm, topi, atau perlengkapan olahraga. Jenis jerawat ini sering dialami atlet. Pencegahannya bisa dilakukan dengan menggunakan bahan penyerap keringat dan segera mandi setelah beraktivitas.

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |