Jakarta, VIVA – Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) menggelar tasyakuran Hari Lahir atau Harlah ke-65. Sejumlah tokoh hadir dalam acara yang diselingi halalbihalal nasional di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis malam.
Ketua Umum PB IKA PMII, Fathan Subchi menyampaikan persoalan ketahanan pangan harus jadi prioritas utama. Ia mengingatkan ada panggilan kebangsaan untuk seluruh alumni PMII.
Menurut dia, hal itu penting mengingat urgensinya dalam menjaga kedaulatan dan keberlanjutan bangsa. Fathan menuturkan penting dalam kontribusi terkait isu besar seperti ketimpangan fiskal, ketahanan energi, dan terutama ketahanan pangan.
"Terlebih, Presiden Prabowo sangat konsen terhadap isu ketahanan pangan. Ini menjadi panggilan bagi kita semua," kata Fathan, dalam keterangannya dikutip pada Jumat, 2 Mei 2025.
(Foto Ilustrasi) Peringatan Haul Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Solo
Photo :
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
Dia menyampaikan dalam pembangunan daerah, pengurangan ketimpangan, serta penguatan sumber daya lokal harus jadi bagian dari strategi nasional menuju kemandirian pangan. Kata Fathan, alumni PMII, harus bisa mengambil peran aktif dalam proses tersebut.
Dia menekankan jangan hanya sekadar sebagai pengamat atau pendukung. Maka itu, ia bilang negara RI harus bisa mencapai ketahanan pangan.
"Kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Ini bukan sekadar visi politik, tapi amanat sejarah dan moral,” ujar Fathan.
Fathan pun teringat dengan pernyataan dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Ia bilang figur Gus Dur menaruh perhatian besar jauh sebelum isu ketahanan pangan jadi perhatian global.
“Saya masih ingat, di era Gus Dur pernah ada diskusi terbatas dengan sejumlah pengusaha. Saat itu, beliau sudah menegaskan bahwa ketahanan pangan akan menjadi isu dunia karena ketimpangan, pengurangan lahan, dan tekanan global lainnya. Hari ini, prediksi itu terbukti,” jelas Fathan.
Lebih lanjut, Fathan mengatakan, IKA PMII perlu menjadikan ketahanan pangan sebagai salah satu nawacita atau agenda utama dalam pengabdian sosial politik alumni. Ia mengatakan, gerakan alumni harus terorganisir, terhubung, dan berorientasi solusi.
Dalam kesempatan itu, Fathan juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor demi menyukseskan agenda-agenda strategis nasional.
“Program strategis seperti ketahanan pangan tidak bisa dijalankan oleh pemerintah saja. Harus ada keterlibatan civil society, kelompok strategis, dan tentu saja para alumni PMII yang tersebar di berbagai sektor,” katanya.
Adapun deretan tokoh nasional yang hadir dalam harlah PMII antara lain Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin, Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro.
Selain itu, ada Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, eks Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rini, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, Sekjen DPP PKB Hasanudin Wahid, hingga Sekjen PB IKA-PMII Muhammad Nur Purnamasidi.
Halaman Selanjutnya
“Saya masih ingat, di era Gus Dur pernah ada diskusi terbatas dengan sejumlah pengusaha. Saat itu, beliau sudah menegaskan bahwa ketahanan pangan akan menjadi isu dunia karena ketimpangan, pengurangan lahan, dan tekanan global lainnya. Hari ini, prediksi itu terbukti,” jelas Fathan.