Semarang, VIVA – Keberhasilan Seleksi Terpusat Akademi Kader Bangsa (AKB) 2025, dari Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) bersama Yayasan Kemala Taruna Bhayangkara (YKYB), yang berlangsung di Akpol Semarang selama lima hari (8-12 April), tidak lepas dari kerja tim panitia profesional dan persiapan infrastruktur yang matang, yang terdiri atas SDM Mabes Polri, Subbagum Akpol, Dokkes Mabes dan Semarang serta Exco YPKBI.
Hal ini diungkap oleh Ketua YPKBI, M Zaky Ramadhan. Menurutnya, pihaknya menerapkan standar berupa 100% kelengkapan tes diupayakan siap 3 hari sebelum pelaksanaan; asrama yang dipantau 24 jam beserta posko kesehatan 24 jam dengan 3 - 5 tenaga medis, ruang ujian ber-AC dengan pengawasan, menu makanan seimbang selama tiga kali sehari beserta snacks, mobil ambulans stand-by serta sistem transportasi khusus untuk mobilitas peserta.
"Kami pun menyiapkan protokol darurat yang jelas untuk meminimalisir gangguan teknis dan medis selama proses seleksi,” ujar Zaky dalam keterangan tertulisnya, Senin 14 April 2025.
Seleksi terpusat Akademi Kader Bangsa (AKB) 2025
Sementara itu, Wakil Ketua YPKBI Devie Rahmawati mengatakan, seluruh tim berupaya mewujudkan lingkungan ujian ideal diantaranya database terpusat untuk verifikasi kondisi peserta, panitia multidisiplin (akademik, kesehatan, logistik, keamanan, dll) untuk meningkatkan kualitas seleksi.
"Sebagaimana riset dari Harvard Graduate School of Education (2024) bahwa 90% seleksi siswa berbakat yang sukses didukung oleh tim pelaksana yang profesional dan terlatih. Berbasis studi ini kami juga melakukan pelatihan khusus untuk pewawancara; setiap hari melangsungkan koordinasi antar-divisi. Kedua praktik seperti ini, menurut studi HGSE, dapat meningkatkan akurasi penilaian hingga 35% serta mengurangi kesalahan administrasi hingga 95%," kata Devie.
Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo menuturkan, keberhasilan seleksi AKB tidak lepas dari kesiapan tim pelaksana yang luar biasa. Pihaknya menerapkan standar yang profesional dan proporsional dalam hal koordinasi, dengan sistem pengawasan berlapis serta protokol kesehatan yang ketat. Hasilnya, seluruh tes berjalan lancar tanpa insiden berarti.
"Kami tidak hanya merekrut tim yang kompeten, tetapi juga membekali mereka dengan pelatihan intensif tentang nilai-nilai kebangsaan yang menjadi DNA AKB," kata Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, studi global menunjukkan bahwa suksesnya seleksi calon siswa berbakat sangat bergantung pada kualitas penyelenggaraan dan keamanan lokasi.
Laporan OECD 2023, University of Cambridge 2022 serta Johns Hopkins University 2024, menyatakan bahwa, 88% seleksi siswa berbakat yang sukses, didorong tim panitia yang solid, dengan pembagian tugas jelas, serta standar keamanan dan kesehatan lokasi ujian, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan peserta hingga 95%.
"Tidak hanya itu, infrastruktur ujian yang memadai, akan meningkatkan performa peserta hingga 25% dan protokol darurat yang jelas, dapat mengurangi potensi risiko selama kegiatan,” kata Dedi yang merupakan Guru Besar UNINSULA.
Halaman Selanjutnya
"Kami tidak hanya merekrut tim yang kompeten, tetapi juga membekali mereka dengan pelatihan intensif tentang nilai-nilai kebangsaan yang menjadi DNA AKB," kata Dedi.