Tokoh Intelektual Papua Pegunungan Minta TPNPB Setop Kekerasan: Tak Manusiawi dan Melanggar HAM

4 hours ago 3

Senin, 23 Juni 2025 - 20:49 WIB

Wamena, VIVA – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) didesak bisa menghentikan rentetan aksi kekerasan di tanah Papua. Teror disertai kekerasan yang dilakukan TPNPB merupakan tindakan tak manusiawi dan melanggar hak asasi manusia atau HAM

Demikian disampaikan Tokoh Intelektual Muda Papua Pegunungan, Charles Kossay. Dia menyoroti aksi teror TPNPB terhadap pekerja bangunan di gereja GKI, Air Garam, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya

“Kekerasan yang terjadi, seperti penembakan terhadap warga sipil, pekerja, guru, bahkan perawat, adalah tindakan tidak manusiawi dan melanggar hak asasi manusia. Ini tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun,” kata Charles, dalam keterangannya, Senin, 23 Juni 2025.

Dijelaskan Kossay, tindakan kelompok separatis di beberapa wilayah seperti Yahukimo, Intan Jaya, dan Puncak, sudah menimbulkan trauma yang mendalam bagi masyarakat. Menurut dia, teror itu membuat banyak masyarakat takut beraktivitas seperti bekerja di kebun, hingga kegiatan sosial masyarakat lumpuh total.

Tokoh Intelektual Muda Papua Pegunungan, Charles Kossay.

Lebih lanjut, dia menyerukan agar kelompok TPNPB menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil. 

Ia menekankan para guru dan tenaga kesehatan adalah pelayan kemanusiaan yang datang ke Papua untuk membantu masyarakat. Tapi, kelompok teroris itu malah menyasar guru dan nakes sebagai korban kekerasan.

“Kami tidak bisa terus kehilangan nyawa hanya karena ambisi segelintir kelompok. Pembunuhan tidak bisa ditoleransi. Ini adalah pelanggaran yang sangat fatal dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan,” jelas Kossay.

Kemudian, Kossay juga mengajak warga Papua untuk mendukung langkah hukum yang dilakukan oleh aparat penegak hukum sesuai prosedur yang berlaku. Ia mengatakan penegakan hukum harus mengedepankan pendekatan humanis agar masyarakat tetap merasa aman.

Lalu, ia juga menyampaikan agar semua pihak, termasuk tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda, aktif menyuarakan perdamaian. Ia minta agar pihak terkait bisa jadi penengah yang mempersatukan. 

Menurut dia, kolaborasi antara masyarakat dan aparat penegak hukum akan mempercepat terciptanya ketertiban di wilayah rawan konflik.

“Kita harus bergandengan tangan, tidak hanya untuk menolak kekerasan, tetapi juga membangun masa depan Papua yang damai dan maju,” ujar Kossay.

Ia mengimbau agar masyarakat tak mudah terprovokasi oleh banyak narasi yang beredar di media sosial yang bertujuan memecah belah dan menimbulkan keresahan.

Maka itu, ia mengajak rakyat Tanah Papua bisa terus mendukung seluruh program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten. Bagi dia, dukungan masyarakat menjadi kunci terwujudnya Papua yang damai, aman, dan sejahtera.

Halaman Selanjutnya

“Kami tidak bisa terus kehilangan nyawa hanya karena ambisi segelintir kelompok. Pembunuhan tidak bisa ditoleransi. Ini adalah pelanggaran yang sangat fatal dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan,” jelas Kossay.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |