Trump Jeda Tarif Impor 90 Hari, Wall Street Catat Reli Tertinggi Sejak 2008

1 week ago 5

Kamis, 10 April 2025 - 09:58 WIB

Amerika Serikat, VIVA – Wall Street mengalami lonjakan pesat usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penundaan sementara tarif resiprokal selama 90 hari untuk banyak negara, kecuali China. Kenaikan ini menjadi salah satu reli terbesar yang terjadi di pasar AS.

Meski demikian, impor akan dikenakan tarif bea masuk dasar sebesar 10 persen untuk seluruh barang yang masuk ke AS. Total tarif untuk China dinaikkan dari 104 persen menjadi 125 persen. Setelah membalas dengan mendevaluasi Yuan, China kembali memukul AS dengan meningkatkan tarif untuk AS dari 34 persen menjadi 84 persen.

"Saya telah mengesahkan penghentian selama 90 hari dan tarif timbal balik yang diturunkan secara substansial selama periode ini sebesar 10 persen yang juga berlaku segera,” tulis Trump di Truth Social miliknya, dikutip dari CNBC Internasional pada Kamis, 10 April 2025.

Dalam konferensi persnya, Trump mengatakan ketakutan investor terhadap pasar sudah berlebihan. Hal ini diketahui menyebabkan tekanan sehingga terjadi kontraksi pasar di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Presiden AS Donald Trump usai menandatangani perintah eksekutif, Rabu, 9/4

Kecemasan seputar penerapan tarif impor memicu kemerosotan saham selama empat hari di Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan lebih dari 4.500 poin, S&P 500 mengalami penurunan 12 persen dan Nasdaq Composite anjlok lebih dari 13 persen selama periode tersebut. Koreksi drastis ini menjadi menjadi kerugian besar pertama  sejak pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Scott Bessent menyampaikan, tarif dasar akan berlaku untuk semua negara kecuali China selama negosiasi berlangsung. Ia menambahkan, penghentian sementara tidak akan berlaku untuk tarif sektoral.

Pelaku pasar sedikit bernapas lega setelah Bessent menyatakan akan mengambil peran negosiasi utama dalam pembicaraan tarif. 

"Mengingat betapa tertekannya harga saham dan sentimen, jeda 90 hari memicu pemulihan yang hebat, dan penundaan penerapan tentu saja menghilangkan beban besar dari pasar," ujar Founder Vital Knowledge, Adam Crisafulli.

Pernyataan Trump yang diumumkan pada pukul 1:18 siang waktu Timur bersamaan indeks Dow Jones Industrial Average naik sekitar 350 poin. Beberapa detik kemudian indeks yang terdiri dari 30 emiten saham melonjak lebih dari 2.000 poin.

Indeks Dow Jones Industrial Average membukukan lompatan sebanyak 2.962,86 poin atau 7,87 persen ke level 40.608,45. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar sejak Maret 2020.

Ilustrasi sedang investasi

Photo :

  • pexels.com/Anna Nekrashevich

Indeks S&P 500 melonjak 9,52 persen dan berakhir pada level 5.456,90. Penguatan ini menjadi kenaikan satu hari terbesar sejak 2008. Untuk indeks pasar yang luas, pencapaian ini merupakan adalah kenaikan terbesar ketiga dalam sejarah pasca-Perang Dunia II.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite melambung 12,16 persen menjadi 17.124,97. Lompatan harga hingga dua digit merupakan lonjakan satu hari terbesar sejak Januari 2001 dan hari terbaik kedua sepanjang masa.

Sekitar sebanyak 30 miliar saham diperdagangkan sehingga menjadikan hari tersebut dengan volume tertinggi di Wall Street dalam sejarah selama 18 tahun terakhir.

Saham-saham yang mengalami kerugian atas ketegangan perang dagang memimpin pemulihan di penutupan perdagangan pada Rabu, 9 April 2025. Saham Apple dan Nvidia masing-masing mencatat penguatan lebih dari 15 persen dan 19 persen. 

Saham Walmart melonjak sebesar 9,6 persen. Menyusul kenaikan saham Tesla lebih dari 22 persen setelah pengumuman Trump tersebut.

Halaman Selanjutnya

Pelaku pasar sedikit bernapas lega setelah Bessent menyatakan akan mengambil peran negosiasi utama dalam pembicaraan tarif. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |