Jakarta, VIVA – Mencuat kabar kalau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia, akan masuk dalam korporasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo). Bila ini terjadi, langkah tersebut diyakini strategis.
Itu dikatakan oleh mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Muhammad Syarkawi Rauf. Menurut dia, partisipasi Danantara adalah bentuk kepedulian negara untuk menjaga karya anak bangsa terhadap dominasi asing pada sektor ekonomi digital Tanah Air.
“Jika benar Danantara Indonesia sedang mengkaji dan masuk dalam akuisisi ini, Saya kira ini arahan dari Presiden. Dan tentu ini bukan tentang siapa melobi siapa. Tapi pelibatan Danantara Indonesia sebagai bentuk kepedulian Presiden Prabowo terhadap industri strategis yang menyangkut hajat hidup penduduk Indonesia,” jelas Syarkawi dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Selasa 10 Juni 2025.
Lebih lanjut dia menekankan, keterlibata Danantara menjadi cerminan dari perhatian Presiden Prabowo terhadap isu kedaulatan ekonomi. Termasuk dalam hal ini ruang digital yang menjadi sumber daya strategis bangsa.
“Presiden Prabowo telah puluhan tahun mengangkat isu-isu kedaulatan ekonomi nasional, mulai dari kedaulatan pangan hingga kedaulatan nasional dalam bidang digital. Keterlibatan Danantara tidak hanya terkait dengan ekonomi an sich, tetapi juga berkenaan dengan menjaga kedaulatan data sebagai sumber daya baru selain hasil tambang, seperti nikel, batu bara, minyak dan gas,” jelasnya.
Bagi dia, Danantara bis menjadi jalan tengah untuk menyeimbangkan kekuatan korporasi terhadap kepentingan nasional. Terutama dalam memastikan keberpihakan kepada jutaan pelaku ekonomi rakyat Indonesia.
“Ini menjadi solusi terbaik bagi semua pihak. Keterlibatan pemerintah yang diwakili oleh Danantara Indonesia dalam akuisisi GOTO membuat pemerintah memiliki kendali terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan yang pro kesejahteraan driver dan pelaku UMKM,” tambahnya.
Ditegaskannya, kendali negara pada kebijakan korporasi sektor digital itu penting. Untuk menjaga keamanan data, serta mengarahkan ekosistem digital nasional agar bisa tetap inklusif.
GoTo Buka Suara
Di tengah maraknya kabar yang menyebut bahwa Danantara bakal berinvestasi saham minoritas di PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Manajemen GoTo pun kembali memberikan klarifikasi soal kabar rencana merger dengan Grab.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi BEI, Selasa, 10 Juni 2025, Corporate Secretary GOTO, R.A. Koesoemohadiani, menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan tanggapan terkait rumor yang beredar tersebut.
"Perseroan tidak dapat memberikan komentar terhadap spekulasi yang beredar di pasar," kata Koesoemohadiani dalam keterangannya, Selasa, 10 Juni 2025.
"Sampai dengan tanggal keterbukaan ini, tidak ada perubahan informasi terkait dengan Perseroan, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Perseroan pada tanggal 4 Februari 2025, 19 Maret 2025, dan 8 Mei 2025," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Ditegaskannya, kendali negara pada kebijakan korporasi sektor digital itu penting. Untuk menjaga keamanan data, serta mengarahkan ekosistem digital nasional agar bisa tetap inklusif.