150 Juta Orang Diprediksi Bepergian selama Musim Libur Lebaran 2025, Jogja Masih Jadi Favorit

3 weeks ago 9

Jumat, 28 Maret 2025 - 13:40 WIB

Jakarta, VIVA - Momen Lebaran memang identik dengan mudik. Namun, banyak masyarakat yang juga memanfaatkan libur Hari Raya Idul Fitri untuk berwisata dan menikmati pengalaman kuliner sebagai ajang berkumpul bersama keluarga.

Lebaran tahun 2025 diprediksi menjadi salah satu periode liburan tersibuk di Indonesia. Traveloka memperkirakan hampir 150 juta orang akan melakukan perjalanan untuk bersilaturahmi dan mencari pengalaman baru.

Traveloka mengungkapkan, sebanyak 42 persen masyarakat Indonesia sudah merencanakan perjalanan selama libur Lebaran, baik domestik maupun internasional. Perjalanan libur saat Lebaran yang kian diminati mencerminkan adanya pergeseran tren perjalanan dengan durasi lebih panjang dan fleksibel.

Sementara itu, sebanyak 45 persen wisatawan menjadikan eksplorasi kuliner sebagai prioritas selama libur Lebaran, mulai dari makanan khas hingga mencoba restoran populer dan jajanan kaki lima yang sedang tren atau viral di media sosial. Kegiatan makan-makan merupakan agenda penting dari rencana libur yang menegaskan semakin besarnya peran kuliner dalam menentukan destinasi perjalanan.

Ilustrasi Liburan Akhir Tahun

"Saat ini, masyarakat semakin cermat dalam merencanakan libur Lebaran mereka, salah satunya dengan menggabungkan tradisi dan liburan yang fleksibel sesuai preferensi mereka," ujar President Traveloka, Caesar Indra, dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat, 28 Maret 2025. 

Caesar Indra menyampaikan, Traveloka terus berupaya menghadirkan perjalanan yang seamless seiring meningkatnya permintaan perjalanan yang lebih fleksibel dan fokus pada pengalaman. Mulai dari rekomendasi yang dipersonalisasi, solusi yang relevan dan menyeluruh, hingga layanan pasca-pemesanan yang optimal. 

"Semua ini kami lakukan agar para wisatawan bisa menikmati libur Lebaran dengan cara yang paling bermakna, baik untuk menikmati tradisi bersama keluarga, bersantai, maupun menjelajahi pengalaman baru," lanjut Caesar Indra. 

Masyarakat mulai memperhatikan kenyamanan dalam memilih moda transportasi. Sebanyak 54 persen wisatawan memilih pesawat, 25 persen menggunakan kendaraan pribadi, dan 12 persen lainnya lebih menyukai naik kereta. 

"Preferensi pilihan transportasi ini mencerminkan beragam gaya perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing wisatawan," jelas Traveloka dalam keterangan resminya. 

Yogyakarta, Bandung, dan Bali tetap menjadi destinasi domestik teratas yang banyak dipilih masyarakat. Alasannya karena menawarkan kombinasi sempurna antara warisan kuliner yang kaya, eksplorasi budaya, dan pengalaman liburan yang menyenangkan.

Sedangkan destinasi internasional yang jadi primadona selama libur Lebaran adalah Singapura, Malaysia dan Thailand. Negara-negara ini dinilai jadi tujuan ideal untuk memaksimalkan liburan singkat tetapi memberikan pengalaman tak terlupakan.

Tren “Slow Travel” pasca Lebaran diprediksi mengalami lonjakan. Banyak keluarga dan kelompok wisatawan dalam jumlah kecil memperpanjang libur Lebaran mereka dengan menginap di hotel dan villa premium selama 3-4 hari. 

Popularitas slow travel semakin diminati terutama kegiatan eksplorasi kuliner dan aktivitas berbasis alam. Di mana masyarakat bisa menikmati waktu bersantap dengan santai, menjelajahi pemandangan alam yang indah, dan meresapi pengalaman budaya secara lebih mendalam dibandingkan dengan jadwal perjalanan yang padat. 

Untuk membuat libur Lebaran semakin spesial, Traveloka menghadirkan kampanye Traveloka Lebaran Liburan yang berlangsung dari 11 Maret hingga 6 April 2025. Traveloka menghadirkan penawaran diskon hingga 50 persen dan kupon hingga Rp 1 juta.

Halaman Selanjutnya

"Semua ini kami lakukan agar para wisatawan bisa menikmati libur Lebaran dengan cara yang paling bermakna, baik untuk menikmati tradisi bersama keluarga, bersantai, maupun menjelajahi pengalaman baru," lanjut Caesar Indra. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |