Asal Mula Dibuatnya Patung Biawak Realistis di Wonosobo yang Viral, Bupati: Ini Inisiatif Anak Muda, Tanpa APBD

9 hours ago 6

Minggu, 27 April 2025 - 13:37 WIB

Wonosobo, VIVA – Patung biawak raksasa di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo, Jawa Tengah, mendadak viral setelah fotonya tersebar di berbagai platform media sosial.

Dengan tinggi mencapai 7 meter dan tampilannya yang nyaris menyerupai biawak sungguhan, patung ini langsung menyita perhatian publik. 

Namun di balik kemegahannya, ternyata ada kisah inspiratif tentang asal mula pembangunannya.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menegaskan bahwa patung biawak ini murni merupakan inisiatif anak-anak muda setempat yang tergabung dalam Karang Taruna Krasak dan Karang Taruna Selomerto. 

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat

Menariknya, pembangunan patung ini tidak menggunakan dana dari APBD maupun APBDes.

"Pertama muncul patung biawak ini menjadi inisiasi anak-anak muda di Krasak, Karang Taruna Krasak, Karang Taruna Selomerto," kata Bupati Afif  seperti dikutip tvOne. 

"Pemerintah daerah kan enggak punya duit ya, terbatas uangnya. Kami tidak anggarkan lewat APBD, kami tidak anggarkan lewat APBDes. Justru kami mencoba memantik teman-teman BUMD untuk gotong royong supaya bisa terealisasi," sambungnya.

Menurut Bupati, ide menghadirkan patung biawak bukan tanpa alasan. Daerah Krasak memang dikenal sebagai habitat alami biawak sejak lama.

Hewan tersebut dianggap sebagai bagian dari kekayaan lokal yang perlu dilestarikan, sekaligus menjadi simbol ramah lingkungan di pintu gerbang selatan Wonosobo.

"Kenapa dibuat patung biawak? Karena di daerah Krasak itu endemik biawak. Mereka berkembang biak di sana dan tidak mengganggu pertanian warga. Jadi, keinginan masyarakat ini kami wujudkan dalam bentuk monumen yang memperkuat identitas lokal," Beber Bupati Afif.

Pembangunan patung ini dipercayakan kepada seniman lokal, Rejo Arianto, atau yang akrab disapa Mas Ari. Bupati Afif mengaku yakin dengan kemampuannya karena sebelumnya karya-karya Rejo sudah menghiasi Pendopo Wonosobo.

"Saya percaya kepada Mas Ari ini. Lukisannya di pendopo semua produknya Mas Ari dan bagus-bagus. Saya percaya beliau bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Wonosobo," ujar Afif.

Setiap harinya, patung ini menjadi magnet baru bagi warga maupun pengendara yang melintasi jalur nasional Wonosobo–Banjarnegara. 

Tak sedikit yang berhenti untuk berfoto dan mengabadikan momen di depan patung biawak yang sangat realistis tersebut. Banyak pula pengunjung yang mengaku kagum dengan detail patung yang begitu hidup, mulai dari tekstur kulit hingga ekspresi mata.

Dibuat Oleh Rejo Arianto

Patung biawak di Desa Krasak ini dibuat oleh Rejo Arianto, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Meski memiliki latar belakang di bidang seni lukis, Rejo juga mendalami seni tiga dimensi.

Sosok Rejo Arianto, Seniman yang Membuat Patung Biawak Viral di Wonosobo

Awalnya, tinggi patung hanya direncanakan sekitar 3 meter. Namun karena anggaran mencukupi, Rejo memutuskan untuk memperbesar ukurannya menjadi 7 meter. 

Proses pembuatannya berlangsung sekitar 1,5 bulan, dengan bagian utama patung selesai hanya dalam satu minggu.

Program CSR BUMD

Rejo memastikan bahwa pembiayaan patung ini sepenuhnya berasal dari program CSR BUMD Kabupaten Wonosobo, bukan dari dana desa. 

"Kalau disuruh mengerjakan dari dana desa, saya tidak mau. Saya insyaallah sadar hukum dan ingin taat hukum," tegasnya.

Patung biawak ini merupakan karya ketiga Rejo setelah sebelumnya membuat patung Ganesha untuk kafe dan patung kuda.

Halaman Selanjutnya

"Pemerintah daerah kan enggak punya duit ya, terbatas uangnya. Kami tidak anggarkan lewat APBD, kami tidak anggarkan lewat APBDes. Justru kami mencoba memantik teman-teman BUMD untuk gotong royong supaya bisa terealisasi," sambungnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |