China, VIVA - Pemerintah Tiongkok menetapkan aturan baru terkait sistem pengereman pada mobil penumpang, yang akan berdampak langsung pada cara kerja mobil listrik di masa depan.
Aturan ini melarang mobil listrik menggunakan mode satu pedal sebagai pengaturan standar. Kebijakan ini menjadi perhatian karena fitur tersebut selama ini menjadi ciri khas berbagai merek, termasuk Tesla, BMW, Mercedes-Benz, Nio, dan Xpeng.
Dilansir VIVA dari Carnewschina, Sabtu 12 Juli 2025, aturan tersebut tercantum dalam standar nasional terbaru bernomor GB 21670-2025 yang telah disahkan oleh otoritas regulasi dan standardisasi Tiongkok.
Regulasi ini akan diterapkan secara bertahap mulai 1 Januari 2026 untuk mobil baru yang mendapatkan persetujuan produksi. Namun, ketentuan khusus mengenai larangan penggunaan mode satu pedal sebagai pengaturan bawaan baru akan berlaku efektif pada 1 Januari 2027.
Ketentuan ini juga akan diterapkan pada model-model yang sudah lebih dulu beredar di pasar.
Mode satu pedal atau single-pedal driving memungkinkan pengemudi mengendalikan laju mobil hanya dengan menggunakan pedal gas. Saat pedal ditekan, mobil melaju seperti biasa.
Namun ketika pedal dilepas, mobil akan otomatis melambat hingga berhenti total tanpa perlu menginjak pedal rem. Teknologi ini memanfaatkan sistem pemulihan energi untuk mengisi ulang baterai, sehingga sangat efisien digunakan pada mobil listrik, terutama di lalu lintas kota yang padat.
Meski efisien dan praktis, penggunaan mode ini menimbulkan kekhawatiran dari sisi keselamatan. Pengemudi yang terlalu mengandalkan satu pedal dikhawatirkan akan mengalami keterlambatan dalam merespons kondisi darurat.
Dalam situasi mendesak, mereka mungkin tidak cukup cepat memindahkan kaki ke pedal rem, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Sebagai langkah antisipasi, aturan baru ini juga mewajibkan seluruh mobil penumpang baru dilengkapi sistem pengereman ABS atau Anti-lock Braking System.
Selain itu, lampu rem harus otomatis menyala saat mobil melambat akibat pemulihan energi, terutama jika perlambatan melebihi batas tertentu. Tujuannya adalah memberikan sinyal yang jelas kepada pengendara di belakang agar tidak terjadi tabrakan.
Sebelum regulasi ini diterapkan, Tesla telah lebih dulu memberikan opsi kepada penggunanya untuk menonaktifkan mode satu pedal melalui pembaruan sistem pada 2023.
Langkah itu menunjukkan bahwa bahkan produsen mobil listrik terbesar dunia pun mulai mempertimbangkan dampak keselamatan dari teknologi tersebut.
Halaman Selanjutnya
Meski efisien dan praktis, penggunaan mode ini menimbulkan kekhawatiran dari sisi keselamatan. Pengemudi yang terlalu mengandalkan satu pedal dikhawatirkan akan mengalami keterlambatan dalam merespons kondisi darurat.