Jakarta, VIVA – Masih banyak mekanik atau tukang bengkel yang mengoleskan pelumas seperti oli atau grease ke baut roda mobil. Mereka mengira itu bisa membuat baut lebih mudah dipasang dan lebih kuat menempel.
Padahal, memberi pelumas pada baut roda justru bisa membahayakan. Baut bisa terlalu kencang tanpa disadari, dan itu bisa merusak ulir atau membuat roda copot saat mobil jalan.
Dikutip dari Slashgear, Senin 30 Juni 2025, dalam dunia penerbangan memberi pelumas pada baut disebut pemasangan “basah”. Di sana, jumlah kekencangan atau torsi yang dipakai harus dikurangi supaya tidak terlalu kencang.
Pelumas memang membuat gesekan jadi lebih kecil, jadi baut terasa lebih enteng saat dikencangkan. Tapi justru karena itu, banyak orang tanpa sadar mengencangkan baut terlalu keras.
Kalau baut terlalu kencang, bisa-bisa bautnya patah atau ulirnya rusak. Bahkan dalam beberapa kasus, bisa bikin roda lepas sendiri saat mobil dipakai jalan.
Sebaliknya, kalau terlalu longgar, roda bisa goyang dan akhirnya lepas juga. Jadi, mengencangkan baut harus pas — tidak boleh terlalu kencang atau terlalu longgar.
Itulah kenapa penting untuk mengikuti panduan dari pabrik mobil. Di buku manual biasanya ada informasi tentang seberapa kencang baut roda harus dikencangkan, dan apakah boleh pakai pelumas atau tidak.
Kalau baut kotor atau berkarat, cukup dibersihkan pakai sikat kawat. Jangan malah dikasih pelumas karena itu justru bikin torsi jadi tidak sesuai.
Terakhir, pakailah kunci torsi dan kencangkan baut roda secara menyilang, bukan satu per satu berurutan. Ini supaya tekanan merata dan roda terpasang dengan aman.
Asal Usul Toyota Land Cruiser, Ternyata Dulu Namanya Jeep
Toyota Land Cruiser dikenal luas sebagai SUV tangguh yang mampu menaklukkan berbagai medan ekstrem.
VIVA.co.id
30 Juni 2025