Singapura, VIVA -Merek mobil listrik asal Tiongkok, Neta, dikabarkan telah menutup showroom pertamanya dan satu-satunya di Singapura. Penutupan ini terjadi hanya sekitar tiga bulan setelah Neta resmi diluncurkan di negara tersebut pada awal Januari 2025.
Menurut laporan yang dilansir VIVA dari The Business Times, Jumat 11 April saat media mengunjungi showroom Neta yang berlokasi di One Commonwealth, tidak ditemukan satu pun karyawan ataupun mobil di tempat tersebut. Pihak Neta maupun distributor lokalnya, Evology Automobile, juga tidak memberikan jawaban terkait status operasional mereka.
Saat peluncuran awal, Evology Automobile mengumumkan akan menjual dua model Neta di Singapura, yaitu Neta X dan Neta Aya (juga dikenal sebagai V-II). Namun, dari 52 pesanan yang dikabarkan telah diterima, hanya empat unit yang terdaftar resmi di Otoritas Transportasi Darat Singapura—dua di antaranya bahkan terdaftar sebelum peluncuran resmi, yaitu pada November 2024.
Di bulan Maret 2025, diberitakan bahwa Neta tengah menghadapi utang yang mencapai 10 miliar yuan (sekitar Rp21 triliun). Namun, dalam waktu yang sama, laporan dari CarNewsChina menyebutkan bahwa Neta telah mendapatkan jalur kredit sebesar 10 miliar baht (sekitar Rp4,5 triliun) di Thailand.
Laporan dari media The Nation di Thailand menyatakan bahwa Neta berencana untuk melanjutkan produksi mobil listrik (EV) di negara tersebut mulai Juni 2025. Dua bulan sebelumnya akan digunakan untuk melunasi utang-utang kepada pemasok dan dealer.
Manajer Umum Neta Auto Thailand, Sun Baolong, menjelaskan bahwa dana pinjaman dari Nissan Leasing (Thailand) bukan bagian dari program restrukturisasi utang, melainkan akan digunakan untuk mendanai stok kendaraan di dealer serta memberi kemudahan kredit bagi pembeli Neta.
Ia juga mengklaim bahwa perusahaan induk di Tiongkok, Neta Auto, telah berhasil menyelesaikan utang-utang dengan seluruh kreditur. Bahkan, sebanyak 134 pemasok lokal di Tiongkok sepakat mengubah sebagian besar tagihannya menjadi saham di perusahaan induk Neta, yaitu Hozon Auto, dengan nilai pertukaran lebih dari 2 miliar yuan (sekitar Rp4,2 triliun).
Neta Auto Thailand menargetkan penjualan 10.000 unit EV pada tahun 2025. Untuk jangka panjang, mereka berambisi menjual 50.000 unit per tahun pada tahun 2029, dengan enam model kendaraan yang ditawarkan. Thailand akan menjadi pusat produksi dan ekspor mobil listrik Neta ke negara-negara di kawasan ASEAN.
Diam-diam Siapkan Mobil Listrik Murah, BYD: Komitmen Hadirkan EV di Semua Segmen
Merek otomotif China itu juga sedang mempersiapkan produk barunya untuk kelas bawah. Produk baru yang dimaksud adalah BYD Seagull yang namanya diduga menjadi Dolphin Mini
VIVA.co.id
10 April 2025