Jakarta, VIVA — Bentrokan antara dua kelompok terjadi di lahan kosong yang berstatus sengketa di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (21/2/2025) sore. Insiden ini berawal dari protes terhadap asap pembakaran sampah, yang kemudian berujung pada aksi kekerasan. Akibatnya, satu orang mengalami luka serius setelah dibacok dan dipukuli dengan balok kayu.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko, mengonfirmasi kejadian tersebut. “Awalnya, insiden ini dipicu oleh pembakaran sampah yang menimbulkan asap tebal. Korban dan rekannya datang untuk menegur, namun situasi justru berujung bentrokan,” ujar Seto saat dikonfirmasi, Minggu 23 Februari 2025.
Korban berinisial M mengalami luka parah akibat serangan brutal yang diterimanya. Ia mengalami sobek di kepala dan telinga, serta kehilangan beberapa gigi akibat pukulan keras.
Menurut keterangan polisi, korban bersama dua rekannya, WU dan WE, mendatangi bedeng yang ditempati kelompok pelaku, yang dipimpin oleh seseorang berinisial MO. Mereka berniat menegur karena asap pembakaran sampah telah mengganggu lingkungan sekitar, bahkan menyebabkan ipar korban yang memiliki asma mengalami sesak napas.
Setibanya di lokasi, korban dan kedua saksi menunggu di atas tumpukan puing. Namun, tanpa diduga, korban tiba-tiba diserang dari belakang.
“Korban dipukul dengan parang oleh seseorang, sementara dua orang lainnya menyerangnya dari atas menggunakan kayu dan balok,” ungkap Seto.
Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka-luka cukup serius sebelum akhirnya berhasil melarikan diri bersama dua rekannya. Peristiwa ini segera dilaporkan ke Polsek Kelapa Gading untuk ditindaklanjuti.
Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian bersama aparat TNI segera mendatangi lokasi kejadian untuk mengamankan situasi. Setelah dilakukan penanganan, situasi di lahan kosong tersebut dinyatakan kondusif pada Jumat malam.
Seto menambahkan bahwa kedua kelompok yang terlibat dalam bentrokan ini memang telah lama menempati lahan yang sedang dalam status sengketa. Mereka tinggal di blok yang berbeda, hanya dipisahkan oleh tumpukan puing.
“Itu sebetulnya lahan sengketa. Mereka menduduki lahan yang sama yang hanya dipisahkan tumpukan puing, karena tempat itu juga digunakan sebagai pembuangan puing-puing,” jelasnya.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku utama dalam bentrokan ini serta mengantisipasi potensi konflik lanjutan.
Halaman Selanjutnya
Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian bersama aparat TNI segera mendatangi lokasi kejadian untuk mengamankan situasi. Setelah dilakukan penanganan, situasi di lahan kosong tersebut dinyatakan kondusif pada Jumat malam.