Asia, VIVA - Bursa Asia-Pasifik fluktuatif meski sebagian besar dibuka menguat pada perdagangan Rabu, 12 Maret 2025. Gejolak di pasar dipicu ketidakpastian atas rencana tarif impor Donald Trump yang menimbulkan kekhawatiran resesi yang menghantui Amerika Serikat.
White House telah mengonfirmasi akan melakukan pemungutan pajak bea masuk sebesar 25 persen untuk baja dan aluminium dari Kanada dan negara lain mulai Rabu, 12 Maret 2025. Trump menegaskan telah membatalkan rencana menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari Kanada menjadi 50 persen.
Indeks Nikkei 225 Jepang bergerak datar di awal perdagangan. Sementara itu, indeks Topix naik tipis 0,45 persen membalikan arah dari koreksi pada sesi penutupan sebelumnya.
Saham produsen mobil Nissan melesat 0,84 persen. Lonjakan menyusul pengumuman pengunduran diri CEO Makoto Uchida dari jabatannya pada tanggal 1 April 2025 mendatang.
VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Manajemen Nissa telah berunding dengan Honda Motor untuk melakukan merger dan berambisi menciptakan perusahaan produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan . Pembahasan terkait penggabungan dua perseroan berhenti setelah Uchida hengkang.
Namun, Honda mengatakan pihaknya terbuka untuk melanjutkan pembicaraan merger setelah Uchida mengundurkan diri. Kabar merger nampaknya menekan saham Honda, yakni turun sebanyak 1,03 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,06 persen. Disusul kenaikan indeks Kosdaq sebesar 1,48 persen.
S&P/ASX 200 Australia menyusut 1,41 persen. Begitu pun indeks Hang Seng Hong Kong yang menunjukkan pembukaan lebih rendah menjadi 23.765 dari semula 23.782,14.
Dikutip CNBC Internasional, India dijadwalkan akan segera merilis angka data inflasi bulan Februari 2025. Para ekonom memperkirakan inflasi India akan melambat menjadi 3,98 persen dari 5,68 persen pada bulan Januari.
Saham-saham di Wall Street anjlok di tengah ketidakpastian atas tarif baru yang diusulkan Trump yang terus berubah pada Selasa, 10 Maret 2025. Ketidakpastian kebijakan perdagangan membawa indeks acuan ke ambang koreksi karena merosot 10 persen dari level tertingginya.
Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,76 persen ke level 5.572,07. Indeks sempat berada di zona hijau selama sesi perdagangan sebelum Trump mengumumkan di Truth Social bahwa bea masuk baja dan aluminium Kanada akan naik dua kali lipat menjadi 50 persen.
Keputusan diambil sebagai balasan atas biaya tambahan yang ditetapkan Perdana Menteri Ontario Doug Ford atas listrik yang diekspor ke AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 478,23 poin atau 1,14 persen menjadi 41.433,48. Nasdaq Composite mengalami koreksi tipis 0,18 persen dan ditutup pada level 17.436,10.
Halaman Selanjutnya
S&P/ASX 200 Australia menyusut 1,41 persen. Begitu pun indeks Hang Seng Hong Kong yang menunjukkan pembukaan lebih rendah menjadi 23.765 dari semula 23.782,14.