Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam pada awal perdagangan Kamis, 12 Juni 2025. Fluktuasi dipengaruhi respons pelaku pasar atas pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok telah selesai.
Dalam perudingan tersebut, Trump mengusulkan tarif impor China akan dikenakan sebesar 55 persen sementara pajak yang dikenakan ke AS sebesar 10 persen. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengonfirmasi bahwa pungutan bea masuk atas barang-barang asal Tiongkok bersifat flat.
"Kami (AS) mendapatkan total tarif 55 persen, Tiongkok mendapatkan 10 persen," kata Trump.
Donald Trump sebelumnya menyatakan bahwa kedua negara adidaya telah mencapai kesepakatan. Namun, masih menunggu persetujuan akhir dari Presiden Xi dan dirinya.
Ilustrasi sinergi / kerja sama.
“Sudah dilakukan, tergantung persetujuan akhir dengan Presiden Xi dan saya," tulis Trump melalui platform Truth Social.
Dalam kesepakatan tersebut, Trump menyebut bahwa Tiongkok akan memasok magnet dan berbagai jenis logam tanah jarang yang dibutuhkan AS. Sebagai imbalannya, AS akan mengizinkan mahasiswa asal Tiongkok untuk belajar di perguruan tinggi dan universitas Amerika.
Kabar ini disambut baik oleh para investor saham maupun obligasi. Presiden Yardeni Research, Ed Yardeni, mengunhkap investor kemungkinan merasa khawatir karena Trump juga mengatakan dirinya kurang yakin Iran akan setuju menghentikan program pengayaan uranium dalam kesepakatan nuklir dengan AS.
Investor di kawasan Asia akan memperhatikan serangkaian laporan data inflasi yang akan dirilis Filipina dan Thailand pada hari ini, Kamis, 12 Juni 2025.
Inflasi AS pada bulan Mei naik 0,1 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar 0,2 persen. Sementara itu, inflasi inti yang tidak termasuk harga pangan dan energi juga naik lebih rendah dari yang diharapkan.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melemah 0,10 persen. Sementara itu, indeks Topix bergerak naik 0,12 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan ikut menguat sebesar 0,34 persen. Indeks Kosdaq yanh terdiri dari saham-saham berakpitalisasi kecil bergerak sideways.
Di bursa Australia, indeks S&P/ASX 200 melesat 0,25 persen. Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dari 24.366,94 menjadi 24.252.
Halaman Selanjutnya
Kabar ini disambut baik oleh para investor saham maupun obligasi. Presiden Yardeni Research, Ed Yardeni, mengunhkap investor kemungkinan merasa khawatir karena Trump juga mengatakan dirinya kurang yakin Iran akan setuju menghentikan program pengayaan uranium dalam kesepakatan nuklir dengan AS.