VIVA – PT Sentrasurya Ekajaya (SSE) turut meramaikan pamean Indo Defence 2024 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 11-14 Juni 2025. Ada banyak kendaraan taktis yang mereka pamerkan.
Dari kendaraan taktis ringan yang sudah digunakan TNI dan pasukan khusus, yaitu P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle) varian tiga, P2 Tiger, hingga tank ringan bernama P8 Light Tank dengan teknologi hybrid.
Tank Hybrid P8 Light buatan Indonesia-Prancis
Photo :
- Jeffry Yanto Sudibyo
Selain memajang produk-produk unggulannya, perusahaan lokal yang memiliki pabrik di Tangerang itu juga mengumumkan kerjasama dan menandatangani nota kesepahan, atau MoU dengan dua perusahaan asal Prancis, dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi).
Melanjutkan kolaborasi yang telah terjalin sebelumnya, PT SSE dan Texellis (Prancis) memperkuat kerja sama dalam pengembangan platform kendaraan 6x6 yang akan menjadi basis utama bagi prototipe kendaraan P2 Tiger.
Platform ini dirancang untuk mendukung mobilitas tinggi, modularitas misi, dan ketahanan terhadap kondisi ekstrem, serta dapat dikembangkan menjadi berbagai varian sesuai kebutuhan TNI.
MoU dengan KNDS (Prancis) mencakup pengembangan sistem Anti-Drone Turret yang akan diintegrasikan pada kendaraan P2 Tiger.
Sistem ini dirancang untuk merespons ancaman drone yang semakin kompleks di medan tempur, sekaligus meningkatkan tingkat survivabilitas satuan tempur di lapangan.
Selain itu dalam kesepakatan lainnya dengan Prancis, perusahaan lokal itu itu berkomitmen dalam pengembangan sistem pertahanan udara jarak pendek, menggunakan solusi dengan rudal Mistral.
Sistem ini dirancang untuk melindungi aset strategis dari ancaman udara jarak dekat yang memiliki fitur fire and forget.
Sedangkan untuk mengoptimalkan kinerja tank ringan mereka juga melanjalin kerjasama dengan BRIN.
Direktur PT SSE, Eka Suryajaya, mengatakan, kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan riset dan pengembangan sistem penggerak dan pengujian karakterisasi material kendaraan tank ringan.
Menurutnya kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari program Co-Development yang dikembangkan di Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN.
Tujuannya untuk meningkatkan hilirisasi dengan mendorong aktifitas riset di Pusat Riset Teknologi Transportasi terkoneksi langsung dengan mitra industri.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa kerjasama ini adalah untuk mengoptimasi kinerja kendaraan tank ringan agar siap untuk melakukan tahap selanjutnya, yaitu proses sertifikasi setelah versi konsepnya dipamerkan.
P8 Light Tank konsep merupakan Tank ringan multi sistem dengan konfigurasi tiga penumpang di dalamnya yang bertugas sebagai driver, commander, dan gunner. Menariknya kendaraan taktis itu bisa berjalan tanpa BBM (bahan bakar minyak).
Dipersenjatai mesin diesel enam silinder segaris berkapasitas 6.700cc turbo yang dikombinasikan dengan penggerak listrik melalui sistem transmisinya. Secara total tenaga maksimal yang disemburkan mencapai 450 dk dan torsi 375 Nm, dengan daya tarik 56 dk per ton.
“Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung inovasi teknologi khususnya untuk meningkatkan kemampuan kendaraan tank ringan yang akan mendukung industri pertahanan di Indonesia,” ujarnya, dikutip, Jumat 13 Juni 2025.
Halaman Selanjutnya
Sistem ini dirancang untuk merespons ancaman drone yang semakin kompleks di medan tempur, sekaligus meningkatkan tingkat survivabilitas satuan tempur di lapangan.