Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik terpantau dibuka merosot pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025. Penurunan mayoritas indeks dipicu keputusan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait waktu pelaksanaan tarif impor.
Donald Trump mengonfirmasi bahwa tarif yang pertama kali diumumkan pada bulan April akan berlaku pada tanggal 1 Agustus 2025 untuk negara-negara yang belum mencapai kesepakatan negoisasi. Hal serupa juga disampaikan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pada Minggu, 6 Juli 2025.
Bassent menepis bahwa tanggal tersebut merupakan batas waktu baru mengingat Trump sebelumnya menangguhkan pengenaan bea masuk selama 90 hari yang akan berakhir lusa, 9 Juli 2025. Bendahara SS itu mengatakan tanggal 1 Agustus dipilih guna memberikan waktu tambahan bagi mitra dagang untuk berunding kembali untuk mencapai kesepakatan tarif impor.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif masuk barang impor ke AS
Photo :
- AP Photo/Mark Schiefelbein
Ilustrasi Risiko dan Pertimbangan Investasi Cryptocurrency
Photo :
- pexels.com/RDNE Stock project
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melemah 0,31 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong terpantau merosot ke lev 23.899 dari posisi 23.916,06.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menyusut 0,48 persen. Koreksi juga terlihat pada indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil turun sebesar 0,5 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Australia datar pada saat pembukaan perdagangan. Bank Sentral Australia akan memulai pertemuan selama dua hari yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,60 persen.
Pada penutupan akhir pekan, Jumat, 4 Juli 2025, ketiga indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi. Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average berhasil mencapai titik tertinggi baru sekaligus mengakhiri pekan yang menguntungkan karena raksasa perbankan mengawali musim laba kuartal ketiga dengan menjanjikan.
Nasdaq Composite ikut kinclong dengan mencetak kenaikan sebesar 0,33 persen menjadi 18.342,94. Namun, posisi tersebut masih lebih rendah 2 persen dari titik tertinggi sepanjang masa yang pernah indeks sarat saham teknologi itu catatkan.
Halaman Selanjutnya
Indeks S&P/ASX 200 di Australia datar pada saat pembukaan perdagangan. Bank Sentral Australia akan memulai pertemuan selama dua hari yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,60 persen.