Bursa Asia Menguat Usai Trump Naikkan Tarif Impor untuk 14 Negara

7 hours ago 4

Selasa, 8 Juli 2025 - 09:34 WIB

Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan Selasa, 8 Juli 2025. Kenaiakan menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif impor lebih tinggi terhadap 14 mitra dagang, termasuk Jepang dan Korea Selatan.

Melalui akun media Sosial Truth, Trump menyampaikan negara di kawasan Asia-Pasifik akan menghadapi pungutan yang lebih tinggi. Indonesia dikenakan bea masuk sebesar 32 persen, Bangladesh, sebesar 35 persen serta Kamboja dan Thailand sebesar 36 persen.

Sementara itu, impor dari Laos dan Myanmar akan dikenakan pungutan pajak sebesar 40 persen. Kemudian barang-barang yang diekspor ke AS dari Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Kazakhstan, dan Tunisia kini akan dikenakan tarif sebesar 25 persen mulai 1 Agustus 2025.

Dikutip dari CNBC Internasional, Indeks Nikkei 225 naik tipis 0,18 perssn. Sedangkan indeks Topix dibuka datar.

Ilustrasi berinvestasi.

Photo :

  • http://pakar-investasi.blogspot.com/

Di Korea Selatan, indeks Kospi melesat sebesar 1,01 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil mendatar pada jam awal perdagangan.

Indeks CSI 300 di daratan Tiongkok mencatat penguatan sebesar 0,34 persen ke level 3.982,20. Indeks Hang Seng  Hong Kong juta melambung sebesar 0,37 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 tidak bergerak alias flat saat pembukaan pasar. Bank Sentral Australia dijadwalkan akan mengumumkan sikap kebijakan moneternya di mana pasar memprediksi adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,6 persen.

Pada penutupan perdagangan di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average  anjlok 422,17 poin atau 0,94 persen dan berakhir pada 44.406,36. Indeks S&P 500 turun 0,79 persen ke level 6.229,98.

Nasdaq Composite juga melemah tajam sebesar 0,92 persen menjadi 20.412,52. Koreksi ini menjadi perdagangan terburuknya sejak pertengahan Juni.

Halaman Selanjutnya

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 tidak bergerak alias flat saat pembukaan pasar. Bank Sentral Australia dijadwalkan akan mengumumkan sikap kebijakan moneternya di mana pasar memprediksi adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,6 persen.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |