Catat Moms! 3 Aktivitas Ini Berperan Besar Dalam Perkembangan Kognitif dan Emosional Anak

1 day ago 4

Rabu, 19 Februari 2025 - 11:39 WIB

Jakarta, VIVA – Kesadaran akan pentingnya pendidikan anak usia dini semakin meningkat di kalangan orangtua Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2021-2023), kelompok usia dengan partisipasi tertinggi dalam pendidikan anak usia dini adalah 5-6 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orangtua melihat pendidikan taman kanak-kanak sebagai persiapan penting sebelum memasuki sekolah dasar. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Penelitian dari University of Helsinki menunjukkan bahwa periode "golden age" perkembangan anak, yakni usia 0 hingga 5 tahun, atau yang sekarang diperluas hingga 6-8 tahun, adalah masa kritis dalam pembentukan koneksi saraf otak yang signifikan. 

Aktivitas seperti permainan sensorik, pembelajaran interaktif, dan eksplorasi terpadu memainkan peran besar dalam perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka.

“Pembelajaran terbaik terjadi saat anak fokus, termotivasi, dan terlibat dalam aktivitas yang bermakna. Bagi mereka, ini berarti belajar sambil bersenang-senang. Bermain bukanlah lawan dari belajar, justru mendorong rasa ingin tahu dan semangat belajar," ujar Meriana Kartini, Kepala Sekolah HEI Schools Senayan, dalam keterangannya, dikutip Rabu 19 Februari 2025. 

Meriana lebih lanjut mengatakan, HEI Schools Senayan juga hadir dengan pendekatan inovatif yang menggunakan keunggulan pendidikan Finlandia untuk mendukung generasi dini Indonesia tumbuh dan berprestasi di jenjang pendidikan berikutnya. 

Finlandia sendiri dikenal sebagai pelopor global dalam pendidikan anak usia dini yang menekankan pertumbuhan holistik, kreativitas, dan pembelajaran berbasis permainan. Pendekatan ini fleksibel dan dapat diadaptasi sesuai keberagaman di Indonesia, memastikan anak-anak tetap terhubung dengan identitas mereka sambil meraih manfaat dari metode berbasis riset.

"Dengan dukungan guru terlatih dan tim pedagogi Finlandia, kami menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna. Karena setiap anak unik, kami bekerja sama dengan orangtua dan komunitas untuk memahami kebutuhan mereka,” tambahnya.

Anak-anak diajak untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan sosial, pengendalian diri, empati, dan kemampuan memecahkan masalah melalui permainan yang terarah. Penelitian dari University of Helsinki menunjukkan bahwa bermain dengan interaksi sosial yang baik dapat meningkatkan empati dan kecerdasan emosional anak.

Halaman Selanjutnya

Finlandia sendiri dikenal sebagai pelopor global dalam pendidikan anak usia dini yang menekankan pertumbuhan holistik, kreativitas, dan pembelajaran berbasis permainan. Pendekatan ini fleksibel dan dapat diadaptasi sesuai keberagaman di Indonesia, memastikan anak-anak tetap terhubung dengan identitas mereka sambil meraih manfaat dari metode berbasis riset.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |