Deretan Fakta Kasus Peraih Skor Tertinggi yang Gagal Jadi PNS, Kurangnya Tinggi Badan 0,5 Cm

22 hours ago 2

Jumat, 21 Februari 2025 - 05:25 WIB

Jawa Tengah, VIVA – Belum lama ini ada seorang peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang berhasil meraih skor tertinggi dalam ujian tertulis harus gagal menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal itu disebabkan, peserta yang bernama Tri Cahyaningsih gagal lolos tahap akhir seleksi hanya karena tinggi badannya kurang 0,5 cm dari syarat yang ditetapkan. Kejadian ini pun sontak menjadi sorotan publik di media sosial.

Ilustrasi Seleksi CPNS 2021.

Lantas, deretan fakta apa saja yang terjadi? Dirangkum VIVA Jum'at, 21 Februari 2025, berikut deretan fakta kasus peraih skor tertinggi yang gagal jadi PNS karena kurang tinggi badan 0,5 cm.

1. Rasa Kecewa

Tri Cahyaningsih harus menerima kenyataan pahit karena gagal di tahap selanjutnya akibat tinggi badannya kurang 0,5 sentimeter dari syarat minimal 158 cm. Tentu hal itu membuatnya kecewa lantaran menjadi PNS adalah impian dirinya.

"Gelo (kecewa) pastine, kurang 0,5 sentimeter aja lho. Tapi gak apa-apa, memang belum rejekine,” kata Ayya.

2. Hasil Skor

Diketahui, perempuan dengan panggilan akrab Ayya mencatatkan skor tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah.

Dalam hasilnya, Tri mendapatkan memperoleh skor 476 dalam SKD. Dengan rincian TWK 120, TIU 155, dan TKP 201. Namun, hasil tersebut tidak cukup untuk lolos menjadi PNS.

3. Seorang Buruh Pabrik dan Punya 2 Anak

Buruh di pabrik (Ilustrasi)

Photo :

  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

Tri Cahyaningsih ini diketahui merupakan seorang buruh pabrik asal Boyolali, Jawa Tengah sejak tahun 2018. Bahkan ia mempunyai dua anak. Meski begitu, ia tetap menyempatkan waktu belajar yang terbatas dan hanya bisa berlatih soal try out CPNS di internet pada malam hari.

4. Tetap Berusaha

Meski sudah mengikuti seleksi CPNS sejak tahun 2017, Tri tetap berusaha dan tahun ini seharusnya menjadi peluang besar baginya. Adanya batas usia maksimal diperpanjang hingga 35 tahun, Tri tetap berusaha untuk mencoba di tahun depan.

Meski gagal kali ini, ia tetap bertekad mencoba lagi jika ada formasi yang sesuai.

“Kalau ada bukaan lagi (formasi) yang sesuai, mau daftar lagi,” ungkap Ayya.

5. Warganet Gaungkan Tren #KaburAjaDulu

Adanya kejadian ini, warganet diketahui kompak gaungkan tren #KaburAjaDulu di media sosial. Saat ini, tren tersebut memang menjadi perhatian publik Tanah Air.

Perlu diketahui tagar #KaburAjaDulu merupakan bentuk kritikan atas kondisi yang ada di Indonesia, terutama tentang kesenjangan sosial terutama dari segi pendidikan, lapangan kerja, jaminan kesehatan, kebebasan berekspresi, dan lain-lain.

Ilustrasi travelling dengan menggunakan koper, ilustrasi kabur aja dulu

"Kabur aja dulu mba, banyak kerjaan di luar negeri yang gak ribet peraturannya kayak di Indonesia," tulis komentar warganet dalam unggahan media sosial yang membahas kasus ini.

"PNS mau cari karyawan spek model, ini mbanya skornya sudah bagus loh, kok bisa gagal karena tinggi 0,5 cm aja, udah mba kabur aja dulu, lagi nggak beres emang kalau cari kerja di Indonesia," timpal warganet lainnya.

Halaman Selanjutnya

Dalam hasilnya, Tri mendapatkan memperoleh skor 476 dalam SKD. Dengan rincian TWK 120, TIU 155, dan TKP 201. Namun, hasil tersebut tidak cukup untuk lolos menjadi PNS.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |