Diduga Kelelahan karena Digojlok saat Puasa, Atlet Taekwondo PPLOP Jateng Meninggal Dunia

8 hours ago 2

Rabu, 12 Maret 2025 - 09:06 WIB

Semarang, VIVA – Atlet taekwondo Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Jawa Tengah meninggal dunia saat latihan. Diduga penyebab meninggalnya korban berinisial ATN (16) ini karena kelelahan mendapat latihan fisik keras dari para pelatih.

Korban dinyatakan meninggal dunia Rabu 5 Maret 2025 pukul 22.22 WIB di rumah sakit setelah sebelumnya kolaps saat menjalani latihan fisik di kompleks Stadion Jatidiri Semarang. Pihak Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) saat ini tengah melakukan investigasi penyebab meninggalnya Agil.

Kepala Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi menyatakan investigasi masih belum selesai. "Ini masih diinvestigasi pihak Pengprov TI, Balai PPLOP dan kepolisian.Saat ini masih berproses. Kalau kami sudah menerima hasil dan rekom kemudian dilanjutkan langkah tindak lanjut, akan kami sampaikan media," ujar Agung kepada wartawan Selasa 11 Maret 2025.

Informasi yang diperoleh, peristiwa ini berawal latihan rutin pada Rabu 5 Maret 2025 pukul 15.30 WIB di Stadion Jatidiri. Latihan diikuti 11 atlet Taekwondo PPLOP dan dipandu tiga pelatih yakni Hendra, Aulia dan Anom.

Pelatih memberi materi latihan fisik lari endurance menggunakan aplikasi Strava. Atlet berlari memutari sisi luar stadion atau lapangan sepak bola dengan hitungan setiap empat putaran berhenti istirahat dengan target durasi waktu lari 4 menit untuk 1 putaran. Pengulangan untuk melatih endurance sebanyak tiga set.

Dikarenakan banyak atlet yang berpuasa, para atlet tidak memenuhi target waktu yang sudah ditentukan. Pelatih langsung memberikan evaluasi lalu merubah materi endurance dengan interval, Dimana atlet wajib mencapai waktu 4 menit dalam 1 putaran lari dan dilakukan berulang-ulang.

Namun menjelang waktu berbuka sampai saat berbuka, atlet masih ada yang lari, bahkan latihan tidak dihentikan untuk memberi kesempatan berbuka puasa. Tercatat atlet banyak yang tidak kuat dan tiga orang di antaranya pingsan yakni Agil, Yardaan dan Grace.

Bahkan Agil kondisinya sudah lemas dengan mata tertutup dan nafas berat tersengal-sengal. Kemudian Grace juga pingsan disusul Yardaan dengan kondisi hampir pingsan dan sudah lemas. Situasi ini membuat pelatih panik. Semua atlet dan pelatih berupaya menyadarkan ketiga korban, Yardaan dan Grace bisa sadar. Namun Agil tidak juga sadarkan diri.

Selanjutnya Agil dilarikan ke RS Primaya Kedungmundu, Semarang dan masuk ruang ICU. Namun pada pukul 22.44 WIB Agil dinyatakan meninggal dunia. Selanjutnya jenazah Agil dibawa ke Boyolali dan dimakamkan keesokan harinya.

(Laporan: Didiet Cordiaz, tvOne - Semarang)

Halaman Selanjutnya

Bahkan Agil kondisinya sudah lemas dengan mata tertutup dan nafas berat tersengal-sengal. Kemudian Grace juga pingsan disusul Yardaan dengan kondisi hampir pingsan dan sudah lemas. Situasi ini membuat pelatih panik. Semua atlet dan pelatih berupaya menyadarkan ketiga korban, Yardaan dan Grace bisa sadar. Namun Agil tidak juga sadarkan diri.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |